KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Wakil ketua komisi XI Dolfie Othniel Frederic Palit berkunjung ke Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (10/10/2023.
Dolfi menyempatkan mendatangi para petani serta Kepala Desa se Karanganyar di Desa Jati, Jaten. Saat dikunjungi Dolfi, sejumlah petani menanyakan soal pupuk yang langka.
"Saat ini harga beras naik tinggi tapi yang menikmati kenaikan itu tetap bukan petani. Ongkos produksi menanam padi terlalu tinggi. Pupuk langka, jika ada harganya mahal. Dari dahulu keluhan pupuk itu muncul namun kondisi tidak berubah," kata mereka, Rabu (11/10/2023) sore.
Triyono salah satu Kades Kecamatan Jatipuro membenarkan apa yang dikeluhkan para petani. Ia mengatakan, selama ini para petani di wilayahnya selalu mengalami kesulitan untuk mendapatkan pupuk. Terutama saat musim tanam. Jika ada, menurut Triyono, harganya cukup mahal.
“Kami meminta kepada anggota DPR RI agar membantu para petani yang setiap tahun mengalami kesulitan mendapatkan pupuk. Kalau ada, pupuk kimiawi mahal,”ungkapnya.
Dolfi yang wakil ketua komisi XI didampingi salah satu direktur Bank Indonesia, Wabup Karanganyar Rober Christanto, serta Ketua DPRD Bagus Selo mengaku senang dengan keterbukaan petani, yang menandakan mereka cerdas mengamati kondisi.
Dolfi menyarankan ada kemandirian pupuk untuk dilakukan petani. Yakni mulai mandiri memakai pupuk organic, pupuk hewani, yang sebetulnya bisa diupayakan sendiri.
Dolfi mengatakan, jika mau berubah menjadi petani organic betul, dia bias mengusahakan bantuan untuk ternak sapi, kambing, jika memang itu menjadi sarana berubah kea rah kemandirian pupuk.
Selama ini DPR sudah mengupayakan alat pertanian, bibit dan sarana lainnya. Jadi bias jika diupayakan sapi atau kambing.
Tak mau kalah dengan para petani, para Kepala Desa yang juga hadir menagih janji menagih kapan perubahan UU Desa yang konon sudah sampai di tangan Presiden itu akan turun. Sebab sudah lama sekali tapi saat ditanyakan, jawabannya mesti dalam proses.
Selain UU Desa, mereka pun jalan rusak. Ketua DPRD Bagus Selo yang juga hadir dalam pertemuan itu ikut memberikan jawaban saat jalan rusak ditanyakan.
Menurut Bagus Selo, jalan di Karanganyar banyak rusak. Sehingga meski sudah diupayakan anggaran perbaikan Rp 150 miliar masih kurang. Sehingga perlahan itu akan ditambah.***
Editor : Ditya Arnanta