JOMBANG,iNewskaranganyar.id - Gunung Anjasmoro salah satu gunung yang terdapat di Pulau Jawa. Gunung ini memiliki ketinggian 2.282 meter diatas permukaan laut.
Gunung Anjasmoro memisahkan Kabupaten Jombang dan Kediri tepatnya di Kecamatan Kandangan. Gunung Anjasmoro terletak satu kluster dengan Gunung Argowayang dan terletak berdekatan dengan Gunung Arjuno-Welirang. Gunung Anjasmoro mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Sama seperti gunung lainnya di tanah Jawa, Gunung Anjasmoro inipun kental dengan nuansa mistiknya. Berbeda dengan gunung lainnya, topografi gunung Anjasmoro begitu curam dan terjal. Sehingga para pendaki disarankan untuk tidak mendaki gunung ini. Karena reskio yang bakal dialami para pendaki bila mendaki gunung Anjasmoro ini.
Namun meski sudah disarankan agar para pendaki tidak naik ke puncak gunung Anjasmoro, namun masih ada saja para pendaki yang tetap nekat naik ke puncak gunung Anjasmoro. Jalur pendakian yang paling sering dilewati para pendaki yakni jalur Wonosalam menuju Cemoro Sewu yang merupakan bagian puncak dari Anjasmoro.
Para pendaki tentu sudah begitu akrab dengan pos satu pos kancil. Pos awal pendakian ke puncak Gunung Anjasmoro ini ada sebuah pendakian yang cukup terjal. Pos ini biasa disebut dengan sebutan Tanjakan Mbok.
Pasalnya ditanjakan ini kerab muncul penampakan Mbok-mbok atau Ibu-ibu yang kasat mata melalui jalur ini. Jarak dari pos 1 ke pos 2 memerlukan waktu sekitar 30 menit.
Selain medan berat, rintangan lainnya yang bakal dialami para pendaki saat sudah berada di pos tiga yakni pos bambu. Pada jalur ini, para pendaki akan melewati hutan bambu yang begitu lebat.
Hindari pendakian pada musim hujan. Sebab, bila nekat melakukan pendakian, dijamin, sekujur tubuhmu akan dipenuhi lintah penghisap darah. Karena medan di Pos Bambu ini bila musim hujan penuh dengan lintah. Jadi sebaiknya, lakukan pendakian di musim kemarau.
Dipuncak Cemorosewu yang merupakan puncak tertinggi Gunung Anjasmoro, ada dua batu plakat di sana yang disinyalir merupakan makam bayi. Konon makam bayi itu merupakan korban dari kecelakaan pesawat di sana. Namun entah kapan pastinya kecelakaan pesawat itu terjadi.***
Editor : Ditya Arnanta