JAMBI, iNewskaranganyar.id - Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono akhirnya berhasil dievakuasi setelah dua hari bertahan di hutan Gunung Kerinci setelah Helikopter yang membawannya mengalami kecelakaan.
Orang nomer satu di jajaran Polda Jambi itu berhasil dievakuasi dengan menggunakan Helikopter NAS-332 Super Puma milik TNI AU dengan Noreg H-3211. Mayor Pnb M Ravi Rakasiwi dialah yang menjadi pilot Helikopter NAS-332 Super Puma saat proses evakuasi Kapolda.
Melalui penerbang yang tidak biasa, dirinya berupa mencari celah saat cuaca di lokasi kejadian yang tidak bersahabat. Pasalnya, sudah tiga kali melakukan pencarian masih belum menemukan titik koordinat yang sebelumnya sudah ditemukan lantaran tertutup awan dan diselimuti kabut.
Beruntung, apa yang diharapkan pada kali ketiga melakukan pencarian, tim menemukan celah kosong.
"Sudah tiga kali, kami melakukan pencarian dan pertolongan di sana, tapi tidak tembus," ungkap Mayor Pnb M Ravi Rakasiwi, Jumat (24/2/2023).
Bersyukurnya lagi, setelah memutar helikopter tiga kali awan di TKP terbuka dan terlihat rombongan korban.
"Alhamdulillah, pencarian yang ketiga baru tembus ke TKP, sehingga satu persatu korban berhasil di evakuasi dari dalam hutan," ujar Ravi.
Usai anggota TNI Kopda Ahmad Novrizal yang merangkul tubuh lemah Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono yang berputar-putar terangkat naik dan masuk helikopter, betapa gembiranya tim evakuasi udara tersebut.
"Alhamdulillah, rasanya kami lega. Apa yang diusahakan kami untuk berusaha masuk sehingga berhasil melakukan evakuasi tidak bisa dibayarkan," ungkapnya.
Menurutnya, setelah byapak Kapolda masuk ke heli seluruh crew tenang tidak ada lagi rasa ke khawatiran yang selama ini berkecamuk di tim SAR gabungan dan masyarakat.
"Semua senang dan Bapak Kapolda bisa dibawa kembali ke Jambi untuk dilakukan melakukan pertolongan dan perawatan secara intensif," tutur Ravi.
Diakuinya, untuk mengevakuasi korban di perbukitan yang masih hutan belantara tidaklah mudah. Tim SAR gabungan harus melakukan rapat dan memperhitungkan segala sesuatunya.
"Kita harus melakukan planning, memantau cuaca, buka awannya kapan l, spot ketinggian gimana termasuk apa saja rintangannya. Begitu terbuka langsung ke TKP," tukasnya.
Dari pengalaman penerbangannya, yang perlu diperhatikan saat melakukan proses pertolongan, harus cocok dengan spot tersebut.
"Kalau visibility (jarak pandang) jelek, sama juga melakukan yang berbahaya. Jangan sampai, kita menolong justru kita yang ditolong," imbuh Ravi.
Dia juga menceritakan, butuh waktu sekitar 15 menit untuk mengevakuasi tubuh Kapolda Jambi yang didera cidera.
"Pelaksanaannya sedikit lama, karena Kapolda harus dipindah ke tandu. Kurang lebih sekitar 15 menit. Evakuasi melalui rappelling," katanya.
Setelah berhasil diikat di tandu, sambungnya, barulah Kapolda Jambi diangkat naik ke dalam pesawat helikopter. Dengan berhasilnya proses evakuasi ini, dia berharap Kapolda Jambi beserta rombongan bisa sehat kembali.
"Semoga Bapak Kapolda Jambi dan rombongan yang terluka bisa cepat pulih dan bisa beraktivitas kembali," harap Ravi.
Selain diawaki oleh Mayor Pnb M Ravi Rakasiwi, personil TNI AU yang terlibat diantaranya Kapten Pnb Surya Mega dan melibatkan tim Kopasgat yang dipimpin oleh Letkol Pas Junaidi serta dibawah kendali Danlanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) Kol Pnb Sigit Gatot Prasetyo. ***
Editor : Ditya Arnanta