Sebelum dinyatakan menghilang, salah satu warga pada Kamis siang sempat melihat Satiyem berjalan-jalan di area lingkungan setempat. Namun hingga Kamis malam korban tidak pulang ke rumah.
Keluarga beranggapan jika korban tengah berdoa di tempat saudara lainnya. Namun hingga Jumat (17/2/2023), korban sudah tidak ada kabarnya lagi.
"Kamis sore itu hujan deras. Kita tunggu sampai malam tidak pulang. Jumat juga tidak pulang. sampai akhirnya kita laporan ke Polsek," katanya.
Selama hilang, pihak keluarga telah mencari keberadaan korban ke berbagai tempat. Termasuk menyisir area Grojogan Sewu yang dimungkinkan korban berada di sana.
Kala tersiar kabar penemuan potongan kaki sebelah kanan, pihaknya sempat ke lokasi untuk memastikan penemuan potongan kaki kanan tersebut. Saat ini pihak keluarga tinggal menunggu kabar dari Kepolisian terkait identitas penemuan jasad korban tersebut.
Sementara itu Adik Satiyem, Satinem (75) mengaku keluarga ikhlas menerima apapun kondisi Satiyem. Keluarga hanya berharap ada kepastian apakah jasad yang ditemukan memang kakaknya atau tidak.
"Kakak saya ini sudah pikun. Badannya masih sehat. Masih bisa kemana-mana. Biasanya memang jalan-jalan keliling rumah sini," katanya.
Diketahui potongan tubuh manusia ditemukan di area Grojogan Sewu selama dua hari berturut-turut pada Kamis-Jumat (23-24/2/2023). Potongan tubuh manusia ini pun sempat menggemparkan pengunjung objek wisata Grojogan Sewu.
Hingga kini polisi masih melakukan identifikasi penemuan jasad manusia tersebut. Apalagi kondisi jasad ditemukan tak utuh dan rusak.***
Editor : Ditya Arnanta