Dampak melubernya salju gunung Goby terjadi banjir menggenangi hampir sebagian daratan China.
Akibatnya selain menghancurkan tempat tinggal warga, persediaan makanan milik merekapun habis diterjang banjir.
Untuk mengantisipasi terjadinya bahaya kelaparan akibat banjir dari melelehnya salju gunung Goby, wargapun memikirkan cara membuat bekal atau bahan makanan untuk waktu yang lama. Kuat, ringkas, awet dan rasanya enak, serta tahan lama.
"Dan hingga saat ini, sebagai tradisi, sebagai pengingat, bahwa ada cerita sedih di balik manisnya rasa kue keranjang ini setiap pergantian tahun baru, ada kue keranjang. Maknanya kalau kamu tau kue ini, kamu ingat sejarah nenek moyangmu. Penderitaan nenek moyangmu itu pada saat menyambut datangnya musim semi,"ungkapnya.
Namun seiring perubahaan jaman, Lian Hong Siang mengaku tak habis pikir kalau akhirnya keranjang malah untuk pesta-pesta. Padahal dari sepotong kue keranjang itu saja ada harta benda nenek moyang yang habis tak tersisa seperti orang di rampok akibat bencana.
"Itu sejarah kue keranjang bukan sejarah yang menyenangkan seperti rasanya yang manis tapi menyedihkan. Sayangnya,saat ini kue keranjang justru identik dengan pesta dan simbol kekayaan. Padahal sejarahnya sangat menyedihkan,'pungkasnya.***
Editor : Ditya Arnanta