KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Seorang pria bernama Ngadiyo ditemukan meninggal dunia dalam posisi sujud di Masjid Tholib Asy Syukur, Dukuh Nangsri Lor, Desa Nangsri, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar. Pria 58 tahun itu disebut meninggal saat melaksanakan sholat Dzuhur.
"Ya, yang bersangkutan meninggal dunia dalam posisi sujud," jelas PS Kasubsi Penmas Sie Humas, Bripka Sakti, pada wartawan, Kamis (5/1/2023).
Dari informasi, pria warga arga Dukuh Bejing, Desa Pengkok Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen ini sekira pukul 11.45 WIB datang Masjid Tholib Asy Syukur di Dukuh/Desa Nangsri, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar untuk melaksanakan sholat.
Sehabis melaksanakan Sholat sunah Sudakir (58) melihat korban dalam keadaan sujud yang lama dan tidak segera bangun. Melihat hal itu Sudakir merasa curiga dan mendekati sambil memanggil nama korban namun tidak ada jawaban.
Kemudian Sudakir memegang korban dan tubuh korban seketika jatuh tertelungkup. Lalu, Sudakir dan Supono, (64) menelentangkan tubuh korban dan dicek pernafasannya. Namun saat dicek, korban sudah tidak bernafas.
Melihat kejadian tersebut, mereka menyampaikan kepada Bhabinkamtibmas Desa Nangsri dan dilaporkan ke Polsek Kebakkramat.
Tak lama kemudian, polisi tiba di lokasi dan melakukan olah TKP serta memeriksa para saksi. Saat dipastikan meninggal dalam posisi sujud, korban memakai sarung warna ungu bermotof serta kemeja panjang putih kopyah.
Setelah identifikasi berakhir, jenazah Ngadiyo kemudian dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
"Dari hasil visum yang dilakukan Nasiruddin Amd. Kep dan Isna AMD. Kep, menyatakan bahwa korban sudah meninggal dunia serta tidak ditemukan tanda tanda penganiayaan pada tubuh korban," kata Sakti.
Sakti mengatakan selain melakukan visum luar, pihaknya juga menanyakan pada Taryono yang merupakan tetangga korban.
Dia menerangkan hasil tanya ke Taryono,bahwa korban memiliki riwayat penyakit hipertensi dan stroke.
"Diduga korban meninggal dunia karena penyakit hipertensi dan stroke kambuh," jelasnya. ***
Editor : Ditya Arnanta