KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Karanganyar menyerahkan bantuan berupa paket kebutuhan pokok kepada korban banjir luapan Sungai Bengawan Solo, pada di dusun Ndaleman, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Sabtu (20/11/22).
Bantuan yang disalurkan ini antara lain beras dan sejumlah kebutuhan pokok lainnya.
Ketua DPC PPP Karanganyar, Imron Supomo, kepada iNewskaranganyar.id, mengatakan, bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian kemanusiaan dari DPC PPP warga dusun Ndaleman yang tempat tinggalnya terendam banjir luapan Sungai Bengawan Solo.
Banjir yang diakibatkan tingginya curah hujan hingga menyebabkan air di Sungai Bengawan Solo meluap tak mampu menampung. Kondisi itulah yang memicu air meluap dan merendam rumah warga di dusun yang letaknya persis di bantaran Sungai Bengawan Solo.
"Kami pengurus PPP ikut merasakan kesusahan dan derita yang dirasakan warga korban bencana banjir. Karena itu kami bergerak untuk memberikan bantuan. Semoga bantuan ini dapat meringankan warga terdampak,"papar Imam pada iNewskaranganyar.id.
DPC PPP Karanganyar serahkan bantuan pada korban banjir Dusun Ndaleman, Ngeringo, Jaten (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)
Ketua RT 07/ RW 06 Dusun Ndaleman Budi H.S mewakili warga mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh PPP Karanganyar.
"Terima kasih bantuan ini sangat membantu masyarakat," imbuhnya.
Menurutnya kemarin sebagian warga khususnya anak-anak dan wanita dan lansia sudah diungsikan ke tempat ibadah warga yang berlokasi lebih tinggi dari tempat hunian terdampak luapan air.
"Alat deteksi banjir mulai berbunyi dan terakhir sudah berwarna merah dan harus mengungsi,"terangnya.
Di Dusun Daleman, Ngringo, Jaten, Karanganyar ini ada sekitar 40an rumah warga. Warga mulai mengungsi saat luapan air sudah mencapai ketinggian diatas 90 cm.
Kawasan ini berada di pinggiran aliran Bengawan Solo. Untungnya luapan air yang dipicu dari intensitas curah hujan yang tinggi ini mulai surut. Warga mulai kembali ke rumah dan membersihakan lumpur sisa banjir.***
Editor : Ditya Arnanta