2. Alvin Sariaatmadja
Klub promosi Serie A 2022/2023, US Lecce, beberapa waktu lalu mengumumkan konsorsium bentukan Boris Collardi, Pascal Picci, dan CEO Emtek, Alvin Sariaatmadja, yang resmi mengakuisisi 10 persen saham klub.
Nama CEO Emtek, Alvin Sariaatmadja, menjadi orang Indonesia yang ikut ambil bagian dalam akuisisi 10 persen saham klub pada Mei 2022 lalu.
Investasi itu tidak terlepas dari suksesnya klub berjuluk I Salentini tersebut yang mampu promosi ke kasta tertinggi Liga Italia.
3. Erick Thohir
Sebelum membeli Oxford United bersama Anindya Bakrie, Erick Thohir pernah secara sensasional mengakuisisi saham mayoritas klub Serie A, Inter Milan, pada tahun 2013.
Erick Thohir membeli 70 persen saham Inter Milan yang sebelumnya dimiliki oleh Massimo Moratti. Mantan petinggi Persib Bandung itu disebut-sebut menggelontorkan dana sebesar 480 juta dolar AS (saat itu kurs masih Rp6,7 triliun) untuk membeli Inter Milan.
Namun, dominasi Erick Thohir tidak bertahan lama. Pada tahun 2016, ia melepas sahamnya ke Suning Group, perusahaan multinasional asal China sebesar 39 persen.
Sisanya, Erick Thohir menjual seluruh sahamnya di Inter Milan yang tersisa 31 persen kepada perusahaan asal Hong Kong, Lion Rock.
Namun sebelum membeli saham mayoritas Inter, Erick Thohir juga sempat mengakuisisi klub Major League Soccer (MLS) atau Liga Utama Amerika Serikat, DC United pada tahun 2012. Ia bersama temannya, Jason Levien, membeli saham DC United sebesar 78 persen.
4. Bakrie Group
Keluarga Bakrie memang salah satu pemilik kerajaan bisnis di Indonesia yang merambah berbagai jenis usaha. Tidak hanya di Indonesia, gerilya bisnis yang dilakukan Bakrie Grup juga sampai ke luar negeri.
Sebelum Anindya Bakrie membeli Oxford United, Bakrie Group pernah menjadi pemilik klub sepakbola Australia, Brisbane Roar. Klub yang pernah menjadi juara liga Australia ini menjadi milik Bakrie Group melalui PT Pelita Jaya Cronous. Sebanyak 70% saham klub tersebut dibeli pada 2011 lalu.
Setahun berselang, saham Roar dibeli 100% atau sepenuhnya oleh Bakrie Group.
Editor : Ditya Arnanta