KARANGANYAR, iNews.id - Masih ingatkah dengan sosok Rara, Sang Pawang Hujan yang namannya mendunia saat melakukan ritual mengusir hujan pada gelaran event MotoGP Mandalika 2022.
Saat even MotoGP, pihak penyelenggara terpaksa mendatangkan pawang hujan untuk menghentikan hujan yang terus menerus mengguyur daerah dimana even dunia itu digelar. Beruntung hujan itupun berhenti sesaat Rara selesai melakukan ritual penghentian hujan.
Sebenarnya di Indonesia, keberadaan pawang atau orang yang diberi kemampuan khusus untuk menghentikan hujan, bukan saat even MotoGP Mandalika saja. Jauh sebelum itupun, banyak mitos yang diyakini ampuh mengusir hujan.
Mulai tidak mandi saat ingin menggelar hajatan. Konon, dengan tidak mandi bagi yang ingin menggelar hajatan bisa menghindari hujan badai akan datang apabila mereka menerjang pantangan ini.
Tak heran pemilik hajatan kebanyakan memilih hanya cuci muka dengan air agar tidak hujan saat hajatan.
Berikut beberapa mitos yang diyakini ampuh menghentikan hujan yang berhasil dirangkum iNewskaranganyar.id dari beberapa sumber.
1. Melempar celana dalam ke atap rumah atau bangunan
Mitos membuang celana yang tengah dipakai keatas rumah atau bangunan kerap diyakini bisa menghentikan hujan. Cara ini sedikit terdengar konyol. Namun, sebagian masyarakat kerap melakukan cara membuang celana dalam yang tengah dipakai keatas atap dan bangunan.
2. Tarian pengusir hujan
Mitos lainnya cara menghentikan hujan yaitu dengan menarikan tarian saat hujan deras mengguyur. Cara menghentikan hujan dengan tarian ini biasanya kerap dilakukan oleh masyarakat pedalaman di Amerika. Konon, untuk menghentikan hujan, mereka membawakan tarian agar dewa yang tengah Gabut (Jenuh) jadi terhibur dengan tarian dan akhirnya menghentikan hujan.
3. Boneka pengusir hujan
Masyarakat Jepang meyakini mitos untuk menghentikan hujan yaitu dengan cara menggantungkan boneka Teru Teru Bozu atau boneka di jendela. Keyakinan menggantungkan boneka hantu diatap jendela ini kerap dilihat di film Doraemon. Dimana, Nobita kerap memasang boneka Teru Teru Bozu berukuran mungil dan sedikit seram untuk menghentikan hujan.
4. Memakai lidi
Cara terakhir mitos untuk menghentikan hujan yang beredar di masyarakat ini salah satunya dengan sapu lidi. Cara ini juga sering dipakai oleh banyak masyarakat Indonesia.
Tusuk lidi yang telah siap ditancapkan dengan bawang merah, cabai, dan bawang putih secara berurutan pada lidi. Selanjutnya, tusuk lidi itu di tancapkan ke tanah. Cara menancapkannya itupun tidak asal tancap. Namun ditancap dengan posisi vertikal.
Biasannya cara menghentikan hujan dengan sapu lidi ini kerap dilakukan oleh para petani.
Editor : Ditya Arnanta