SOLO, iNews.id - Keraton Solo menggelar tradisi grebek besar Idul Adha yang sempat ditiadakan selama dua tahun menyusul pandemi Covid-19 melanda.
Pantauan iNewskaranganyar.id, kembali digelarnya tradisi grebek besar Idul Adha ini disambut antusias warga Solo dan sekitarnya.
Sedari pagi, mereka telah menunggu keluarnya dua gunungan. Tepat pukul 10.30 WIB, sepasang gunungan Jaler (laki-laki) dan gunungan estri (perempuan) keluar dari dalam Keraton yang diawali barisan prajurit Keraton mengawali prosesi kirab gunungan ini.
Barisan belakang prajurit Keraton, diikuti para abdi dalem. Dan di barisan para abdi dalem, sepasang gunungan Jaler (laki-laki) dan gunungan estri (perempuan) diarak oleh beberapa abdi ndalem.
Gunungan Jaler, tersusun dari hasil bumi sebagai simbol kesuburan. Sedangkan gunungan Estri terbuat dari rengginang dan makanan kering matang sebagai simbol kelimpahan makanan.
Kedatangan sepasang gunungan ini langsung disambut ratusan warga yang memang telah menanti kedatangan sepasang gunungan ini.
Setelah selesai didoakan dan dua gunungan emkembali ke keraton untuk dibagikan didepan Keraton. Tanpa dikomando, dua gunungan ini pun langsung diserbu warga.
Dalam hitungan menit, seluruh hasil bumi yang disajikan dalam Gunungan Lanang ludes diperebutkan massa.
Saling dorong antar mereka pun terjadi. Bahkan teriakan petugas yang diterjunkan agar tidak saling dorong, tak dihiraukan warga. Bahkan, ada yang nekat naik keatas gunungan untuk merebut sedekah hajah dalem Kraton.
Editor : Ditya Arnanta