Kaum Muslimin rahimakumullah,
Sahabat lain, Zaid bin ad-Datsinah radliyallahu ‘anhu suatu ketika tertangkap oleh sebagian kaum Musyrikin Quraisy. Mereka hendak membunuhnya untuk membalas dendam atas terbunuhnya kawan-kawan mereka dalam perang Badr. Abu Sufyan bin Harb berkata kepada Zaid: Demi Allah wahai Zaid, apakah kamu menginginkan Muhammad tertangkap oleh kami dan sekarang berada di posisimu? Kami penggal lehernya sedangkan engkau berada di tengah-tengah keluargamu?.
Zaid dengan tegas menjawab: Demi Allah, aku tidak menginginkan Muhammad ada di posisiku dan terkena duri yang menyakitinya, sedangkan aku duduk-duduk di tengah keluargaku. Abu Sufyan pun menimpali: Aku tidak pernah melihat seseorang mencintai orang lain sedalam dan sehebat cinta para sahabat Muhammad kepada Muhammad (Dituturkan dalam ‘Uyun al-Atsar, asy-Syifa dan lain-lain).
Suatu ketika ‘Abdullah bin ‘Umar kakinya terkena khadar (semacam lumpuh). Lalu dikatakan kepadanya: Sebutlah manusia yang paling engkau cintai!. Seketika itu ia berkata: Wahai Muhammad. Saat itu juga, beliau sembuh seketika karena manfaat dan berkah cintanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (Disebutkan al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad) Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Seseorang yang mencintai orang lain tentulah akan mengutamakannya atas yang lain dan berusaha menurut kepadanya serta melakukan apa yang diperintahkannya. Jika hal ini tidak ia lakukan, maka ia tidak sungguh-sungguh mencintainya. Jadi orang yang sungguh-sungguh mencintai Baginda Nabi, akan tampak pada dirinya tanda-tanda kecintaan itu.
Di antaranya: Meneladani Nabi, mengamalkan sunnah Nabi, mengagungkan Nabi, memuliakan Nabi, mencintai orang-orang yang dicintai oleh Nabi di antara keluarga dan para sahabatnya, banyak bershalawat kepada Nabi, sering menyebut-nyebut Nabi dan selalu rindu untuk bertemu dengan Nabi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مِنْ أَشَدِّ أُمَّتِيْ لِيْ حُبًّا نَاسٌ يَكُوْنُوْنَ بَعْدِيْ يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ رَآنِيْ بِأَهْلِهِ وَمَالِهِ (رَوَاهُ مُسْلِمٌ)
Maknanya: “Di antara ummatku yang paling mencintaiku adalah sekelompok orang yang muncul setelahku, masing-masing dari mereka menginginkan untuk melihatku meskipun dengan mengorbankan keluarga dan harta bendanya” (HR Muslim).
Mudah-mudahan kita dijadikan oleh Allah sebagai umat yang mencintai Nabi-Nya, menjalankan perintahnya, menjauhi larangannya dan beradab dengan adab-adabnya. Aamiiin.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait