Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Mengapa kita wajib mencintai Baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam?. Karena beliau diutus sebagai rahmat bagi semesta alam. Beliau diutus untuk mengeluarkan ummat manusia dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya Islam. Beliau adalah teladan kita dan penunjuk jalan kita ke jalan yang benar. Beliau adalah insan paripurna yang berakhlak agung nan mulia.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Nabi SAW pemberi syafa’at bagi para pelaku dosa besar di antara umatnya. Rasulullah jugalah sang pemilik syafa’ah ‘uzhma.
Baginda Nabi bersabda:
شَفَاعَتِيْ لِأَهْلِ الْكَبَائِرِ مِنْ أُمَّتِيْ (رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ وَغَيْرُهُمَا)
Maknanya: “Syafa’atku diperuntukkan bagi para pelaku dosa besar di antara ummatku” (HR Abu Dawud, at-Tirmidzi dan lainnya) Jama’ah Jumat yang berbahagia, Ketika di akhirat umat manusia mengajak satu sama lain sembari berkata: Marilah kita pergi ke bapak kita Adam agar memohonkan syafa’at kepada Allah bagi kita. Mereka lalu mendatangi Nabi Adam.
Adam berkata kepada mereka: Bukan saya pemilik syafa’at ini, pergilah kepada Nuh. Kemudian mereka mendatangi Nabi Nuh dan memohon syafa’at kepadanya. Nabi Nuh berkata kepada mereka: Pergilah kepada Ibrahim. Lantas mereka mendatangi Ibrahim.
Kemudian Ibrahim berkata kepada mereka: Bukan aku pemilik syafa’at ini. Lalu mereka mendatangi Nabi Musa. Musa berkata kepada mereka: Saya bukan pemilik syafa’at ini, pergilah kepada ‘Isa.
Nabi ‘Isa pun berkata kepada mereka: Aku bukan pemilik syafa’at ini, pergilah kepada Muhammad.
Mereka pun mendatangi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu Rasulullah bersujud kepada Tuhannya.
Maka dikatakan kepadanya: Angkatlah kepalamu, berikanlah syafa’atmu maka syafa’atmu diterima, mintalah maka engkau akan diberi (HR al-Bukhari dan Muslim) Hadirin Sidang Jumat yang berbahagia, Bagaimana kita tidak wajib mencintai Baginda Muhammad?.
Beliau adalah orang yang dicintai oleh Allah, Pencipta alam semesta. Seorang hamba yang dicintai oleh Pencipta kita, Pemberi rezeki kita, Dzat yang memelihara kita dan Dzat yang mencukupi kebutuhan-kebutuhan kita.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait