4. Teh Kampul
Istilah teh kampul ini memang sedikit terkesan aneh dan asing bagi masyarakat luar Solo. Tapi di kalangan Warga Asli Solo, istilah ini justru malah populer.
Teh kampul adalah nama salah satu jenis minuman teh yang mirip dengan lemon tea, di mana penyajiannya yaitu air teh ditambah dengan irisan jeruk nipis yang mengapung (kemampul). Kata “kampul” sendiri berarti “melayang-layang” yang mengacu pada jeruk nipis yang ada di dalam minuman teh tersebut.
Contoh penggunaan kalimat: “Tumbas teh kampul e setunggal njih, Bu” (Beli lemon tea nya satu ya Bu).
5. Cagak Ting
Cagak ting memiliki arti tiang listrik atau tiang lampu. Mengapa bisa disebut demikian? Karena “cagak” berarti tiang. Sementara “ting” adalah suara jika besi dipukul akan menghasilkan bunyi ting ting ting.
Contoh penggunaan kalimat: “Cagak ting neng Alun-alun wingi ambruk mergo udan angin” (Tiang listrik di Alun-alun kemarin ambruk karena terkena hujan angin).
6. Lengo Pet
Lengo pet adalah sebuah istilah untuk penyebutan minyak tanah bagi Warga Solo. Lengo dalam bahasa Jawa berarti minyak. Kata “pet” konon berasal dari kata “petrolium” yang merujuk pada istrilah untuk minyak bumi.
Contoh penggunaan kalimat: “Tak neng warung e Mbak Yuli sik yo, meh tuku lengo pet. (Aku pergi ke warungnya Mbak Yuli dulu ya, mau beli minyak tanah).
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait