Noken, Tas Traditional Khas dari Tanah Papua

Ditya Arnanta
Tas Noken dari tanah Papua dibuat dari tumbuhan liar yang hidup di rawa- rawa (Foto: Ist)

PAPUA, iNews.id - Papua dikenal memiliki budaya dan kemampuan seni baik. Salah satunya adalah 
Suku Kamoro di Kabupaten Mimika. Suku Kamoro adalah salah satu suku yang tinggal di wilayah pesisir selatan Papua, Kabupaten Mimika, Papua.

Luas daerah tersebut sekitar 250 kilometer (km), yang membentang dari Sungai Otakwa di sisi timur hingga mendekati Potowai Buru di sisi barat.

Masyarakat suku Kamoro, kaum lelakinya pandai dalam seni ukir kayu, kaum wanita (mama-mama) Suku Kamoro rata-rata memiliki keahlian membuat kerajinan, salah satunya adalah tas noken.

Pengrajin noken di Sanggar Ae Wamuta Jaya, Mama Emeliana Mutaweyau menjelaskan, noken Kamoro dibuat dari tumbuhan liar yang hidup di rawa- rawa. Sama dengan bahan baku pembuatan tikar.

Menurut Emeliana, kerajinan yang dibuat merupakan noken asli suku Kamoro. Berbeda dengan noken yang dibuat oleh suku yang mendiami di pegunungan.

Bahan baku rumput terlebih dahulu direbus. Setelah itu dijemur hingga kering. Selanjutnya rumput dianyam hingga menjadi noken, tikar dan lainnya.

"Kalau orang Kamoro bilang ini Etae yang berarti noken," kata Emeliana dikutip dari  InfoPublik.go.id, Minggu (5/6/2022).

Ia mengaku bisa menghasilkan satu noken setiap hari. Jika mulai mengayam pagi hari, maka malam sudah bisa selesai satu noken. Tak hanya membuat noken polos, ia mengaku juga membuat noken dengan motif bunga atau lainnya.

Untuk satu noken harganya bervariatif mulai Rp200 ribu sampai Rp1juta, tergantung motif dan ukuranya.

Noken biasa dipakai untuk membawa barang seperti hasil pokok sagu, ikan, sampai barang-barang belanjaan.  Emeliana menceritakan, produk hasil rajutanya langsung dijual di sanggar.

Pada penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, noken Kamoro pun menjadi perhatian para atlet, ofisial dan tamu yang datang ke Mimika, Papua. Mereka membeli noken sebagai souvenir asli Papua.

Emeliana mengaku hasil rajutanya lumayan laku terjual selama PON Papua, khususnya di Klaster Mimika. Selain membeli di pameran-pameran PON, ada juga dari mereka yang langsung datang ke sanggar untuk membeli noken atau kerajinan yang lain seperti patung ukir kayu.

Editor : Ditya Arnanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network