Setibannya di Hargo Dumilah, Ketigannya langsung sujud syukur dan bersenang-senang selama 1 jam sebelum turun dan singgah kembali singgah diwarung tertinggi di dunia, warung mbok Yem.
Setelah selesai merekapun kembali segera turun melalui jalur saat mereka naik. Saat masuk ke pasar Dieng atau lebih dikenal pasar setan, kabut tiba-tiba turun. Ketiganya kaget dengan turunnya kabut.
Karena jarak terbatas, Putra yang berada di belakang berteriak pada Andi dan Ryan. Ryan yang berada di belakang hanya bisa mendengar suara Putra. Namun Keduannya tak terlihat karena kabut tebal.
Karena jarak terbatas, mereka hanya melihat ke bawah. Namun Ryan yang ada di belakang, merasakan jalan yang dilalui menanjak. Padahal seharusnya menurun untuk sampai ke bulak peperangan.
Karena merasakan ada yang aneh, Ryan memutuskan berhenti di mana dia berada sambil menunggu kabut hilang.
Saat menunggu Ryan kehausan dan hendak minum. Saat itulah dia tersadar, kalau air minum yang dibeli dari warung mbok Yem, berada didalam tas putra dan Andi.
Saat itulah Ryan kembali membayangkan ada buah yang bisa dimakan. Dalam hati dirinya berucap andai membawa bekal buah, tentu rasa haus bisa hilang. Baru saja dia mengucap dalam hati, tak lama kemudian ada suara pedagang menawarkan buah.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait