KOTA MALANG, iNews.id - Memasuki H-3 Lebaran, kondisi terminal Arjosari Malang masih terlihat sepi. Sepinya kondisi di terminal terbesar di Kota apel ini dikeluhkan para sopir bus.
Sepinya pemudik terlihat mulai ruang tunggu bus yang biasanya sebelum pandemi Covid-19 penuh kini masih lengang.
Tampak dari pantauan MNC Portal pada Kamis siang (28/4/2022) hanya ada puluhan penumpang yang hendak melakukan perjalanan mudiknya.
Tempat keberangkatan bus menaikkan penumpang juga terlihat masih lengang.
Padahal biasanya di H-3 jelang lebaran pemudik bus ke arah Surabaya, Blitar, Jember, dan beberapa kota di dalam provinsi Jawa Timur sudah mulai meningkat.
Di keberangkatan bus arah Surabaya dan Banyuwangi yang biasanya mendominasi keberangkatan bus juga terlihat tak begitu banyak.
Pantauan di lapangan dari beberapa tujuan keberangkatan, bus dengan tujuan Blitar dan Tulungagung menjadi yang terbanyak.
Sepinya penumpang juga terlihat pada keberangkatan bus antar kota antar provinsi (AKAP) juga masih terlihat. Kemungkinan besar sebagian penumpang memilih berangkat dari pool atau tempat pemberangkatan PO bus masing-masing.
Sopir Bus PO Ladju Hariyanto mengakui, penumpang di H-3 lebaran tahun 2022 ini masih sepi jika dibandingkan waktu yang sama sebelum era pandemi Covid-19.
Dirinya mengakui, meski telah diizinkan untuk mudik antusias masyarakat untuk mudik menggunakan moda transportasi bus umum masih belum signifikan meningkat.
"Belum ada. Biasa-biasa saja mulai pandemi tersebut lebaran tidak pernah ada, penumpang mungkin H-1 sampai H+1. Turun drastis dibanding sebelum pandemi saat mudik lebaran," ucap Hariyanto.
Rekor penumpang terbanyak yang diangkutnya selama mudik lebaran kali ini, dari Malang hingga Probolinggo mencapai 30 orang saja sekali jalan.
Itu pun dikatakan Haryanto dirinya harus memarkir busnya di tempat keberangkatan bus Terminal Arjosari hampir 1,5 jam. Jumlah ini berbeda jauh saat H-3 sebelum pandemi Covid-19 melanda, 30 menit berada di terminal saja sudah mendapat penumpang penuh.
"Kemarin itu saya parkir 1,5 jam di sini (di Terminal Arjosari dapat) 30 orang penumpang saja. Sebelum pandemi, setengah jam sudah penuh sampai meluber nggak muat. Kalau ini 1,5 jam 30 orang," ungkapnya.
Jumlah tersebut bahkan tak bertambah saat bus meninggalkan Terminal Arjosari hingga menuju Probolinggo. Bahkan di hari Kamis ini Hariyanto hanya berangkat dengan 4 orang penumpang saja dari dalam Terminal Arjosari Malang.
Hal serupa diakui Defri Arisandi, sopir Bus Patas jurusan Malang - Surabaya yang menyatakan, mudik lebaran kali ini tak terlalu ada kenaikan signifikan. Bahkan beberapa kali keberangkatan baik dari Surabaya, maupun Malang jumlah penumpangnya sepi.
"Penumpangnya masih belum seberapa, masih situasi baru pandemi selesai. Ini saja baru 7 penumpang berangkat," kata Defri.
Sepinya penumpang membuat pihak perusahaan otobus (PO) tempatnya bekerja tak berani menaikkan tarif bus Patas Surabaya - Malang sebesar Rp 35.000.
Padahal biasanya saat arus mudik dan balik selama lebaran sebelum pandemi Covid-19, ada kenaikan tarif karena tingginya permintaan.
"Sepi nggak berani naikin tarif. Tarif nggak naik normal saja yang naik penumpangnya nggak ada," pungkasnya.
Editor : Bramantyo
Artikel Terkait