Kenangan Terakhir Almarhum Ipda Imam Sehari Sebelum Gugur Saat Amankan Demo

BENGKULU, iNews.id - Almarhum, Ipda Imam Agus Husein Tanjung, anggota Brimob Polda Sulawesi Tenggara, yang gugur usai pengamanan demo mahasiswa, Senin 11 April 2022 ternyata sempat menghubungi calon istrinya, Ipda Nadya Ayu Nurlia.

Kenangan terakhir putrinya itu diceritakan langsung Zulkifli, Ayah dari Ipda Nadya Ayu Nurlia.

''Saya bersama istri dapat kabar almarhum meninggal dunia, ketika dia menelepon. Kaget juga dapat kabar duka itu. Sebab malam hari sebelum aksi anaknya sempat Video Call dengan almarhuma,'' cerita Zulkifli didampingi istrinya, Nurma (47).

Ditambahkan, Ibunda Nadya. Nurma, keduanya baru akan mengajukan sidang pernikahan secara kedinasan.

Namun, untuk tanggal, bulan, belum ditentukan. Sebab mereka akan mengajukan terlebih dahulu secara dinas.

''Orangtua almarhum (Almarhum, Ipda Imam Agus Husein Tanjung), telah meminta Nadya menjadi menantu mereka. Namun, kami belum ketemu dengan orangtua almarhuma,'' sampai Nurma.

Almarhum, kata Nurma, merupakan sosok yang baik dan tegas. Sebab, almarhum sudah pernah bersilaturahmi ke rumah usai menjalani pendidikan. Nurma menjelaskan, saat ini Nadya, masih berada di Sumatera Utara, di rumah duka almarhum.

"Besok saya akan ke Pekan Baru. Besok, Nadya akan pulang ke Pekan Baru. Nanti kami bertemu di Pekan Baryu,'' pungkas Nurma. 

Untuk diketahui, almarhum Ipda Imam Agus Husein Tanjung, bertugas di Satuan Brimob Polda Sulawesi Tenggara, gugur usai menjalankan tugas ketika pengamanan aksi demo mahasiswa di depan Kantor DPRD Sulawesi Tenggara, pada Senin 11 April 2022.

Atas pengabdian dan kesetian almarhum dalam menjalankan tugas, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menganugerahkan kenaikan pangkat satu tingkat menjadi Iptu Anumerta.

Calon istrinya, Ipda Nadya Ayu Nurlia, sempat viral, lantaran menjadi kapolsek termuda di Indonesia, diusia 23 tahun pada 2021. Akpol angkatan 2020 itu berhasil mengungkap sejumlah kasus narkoba dan pembunuhan. 

Ipda Nadya Ayu Nurlia, kelahiran Bengkulu 16 Maret 1998. sempat menjadi salah satu perwakilan Provinsi Bengkulu, untuk bertugas mengibarkan bendera di Istana Negara, pada 17 Agustus. 

Editor : Bramantyo