Lirik dan Makna Lagu Kebyar-Kebyar Ciptaan Gombloh

Thia Rahmani/Net_Karanganyar
Lirik dan makna Lagu Kebyar-Kebyar merupakan salah satu lagu legendaris Indonesia yang diciptakan oleh Gombloh pada tahun 1979. Foto: iNews.id

KARANGANYAR, iNewsKaranganyar.id - Lirik dan makna Lagu Kebyar-Kebyar merupakan salah satu lagu legendaris Indonesia yang diciptakan oleh Gombloh pada tahun 1979.

Lagu ini dikenal luas karena liriknya yang penuh semangat nasionalisme dan cinta terhadap tanah air Indonesia. "Kebyar-Kebyar" sering diputar pada momen-momen penting, seperti perayaan Hari Kemerdekaan, upacara bendera, dan acara-acara kebangsaan lainnya.


 

Makna Lagu Kebyar-Kebyar Ciptaan Gombloh 

Melalui lirik Kebyar-Kebyar yang kuat dan penuh semangat, lagu ini mengajak para pendengarnya untuk mengingat dan menghargai Indonesia sebagai tanah air tercinta. Lagu ini mengingatkan kita akan pentingnya memperjuangkan dan menjaga keutuhan negeri Indonesia, serta menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan.

Makna lagu "Kebyar-Kebyar" juga mencerminkan semangat dan kebangkitan. Lagu ini mendorong kita untuk terus semangat dan pantang menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan. Seperti api yang berkobar, lagu ini menggambarkan semangat kita yang menyala-nyala dan tak pernah padam dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Lirik Lagu Kebyar-Kebyar - Gombloh 

Indonesia
Merah darahku, putih tulangku
Bersatu dalam semangatmu

Indonesia
Debar jantungku, getar nadiku
Berbaur dalam angan-anganmu
Kebyar-Kebyar pelangi jingga

Indonesia
Nada laguku, symphoni perteguh
Selaras dengan simfonimu
Kebyar-Kebyar pelangi jingga

Biarpun bumi bergoncang
Kau tetap Indonesiaku
Andaikan matahari terbit dari barat
Kau pun Indonesiaku
Tak sebilah pedang yang tajam
Dapat palingkan daku darimu

Kusingsingkan lengan
Rawe-rawe rantas
Malang-malang tuntas
Denganmu

Indonesia
Merah darahku, putih tulangku
Bersatu dalam semangatmu

Indonesia
Debar jantungku, getar nadiku
Berbaur dalam angan-anganmu

Sosok Gombloh hingga Perjalanan Kariernya 

Gombloh lahir pada tanggal 12 Juli 1948. Gombloh merupakan seorang penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia dengan nama asli Soedjarwoto. Orang tuanya terpaksa meninggalkan rumah mereka di Genteng, Surabaya, karena Agresi Militer Belanda II dan mengungsi ke Jombang. Gombloh lahir di pengungsian mereka di Tawangsari, Jombang. Kemudian, beliau menambahkan nama 'Soemarsono' di belakang namanya, sehingga nama lengkapnya menjadi Soedjarwoto Soemarsono. Sejak kecil, beliau dikenal dengan julukan 'Gombloh', yang sebenarnya bermakna 'pura-pura bodoh', namun justru membawa keberuntungan dalam karier musiknya.

Riwayat Pendidikan Gombloh 

Gombloh menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMA Negeri 5 Surabaya pada tahun 1970 dan sempat melanjutkan kuliah di Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Namun, beliau akhirnya memilih untuk mengikuti panggilan jiwanya dalam bermusik dan meninggalkan studinya. Sebenarnya, Gombloh tidak pernah berniat serius untuk kuliah di ITS; beliau melakukannya karena rasa kasihan terhadap orang tuanya. Seringkali, beliau bolos dari kampus yang terkenal dengan disiplin ketatnya itu, hingga akhirnya kelakuannya diketahui oleh ayahnya setelah menerima surat peringatan dari pihak kampus.

Setelah insiden tersebut, Gombloh menghilang ke Bali dan menjalani kehidupan sebagai seniman. Jiwanya yang bebas tidak bisa dibatasi oleh disiplin akademik yang ketat. Meskipun tidak menyelesaikan studinya di ITS, Gombloh tetap dihormati oleh para alumni kampus tersebut karena pandangannya yang mendalam tentang kemanusiaan, kebangsaan, dan jiwa merdeka.

Perjalanan Karier Musik Gombloh 

Sebagai seorang pencipta lagu balada sejati, Gombloh bergabung dengan grup musik beraliran art rock/orchestral rock bernama Lemon Tree's Anno '69, yang terpengaruh oleh band-band seperti ELP dan Genesis. Grup ini juga sempat diisi oleh Leo Kristi dan Franky Sahilatua.

Lagu-lagu Gombloh sering kali menggambarkan kehidupan sehari-hari rakyat kecil, dengan lirik yang puitis dan terkadang misterius. Beberapa lagunya yang terkenal antara lain Doa Seorang Pelacur, Poligami Poligami, Kilang-Kilang, Selamat Pagi Kotaku, dan Nyanyi Anak Seorang Pencuri. Seperti halnya penyanyi balada lainnya, seperti Iwan Fals dan Ebiet G. Ade, Gombloh juga menulis lagu tentang alam dan lingkungan, salah satunya adalah Berita Cuaca yang lebih dikenal dengan nama Lestari Alamku.

Cinta dalam lagu-lagu Gombloh sering kali disampaikan dengan cara yang unik dan kadang 'nyeleneh', mirip dengan gaya Iwan Fals atau Doel Sumbang. Misalnya, dalam lagu "Lepen" yang dalam bahasa Jawa berarti “sungai kecil” tetapi dalam lagu ini digunakan sebagai singkatan dari “lelucon pendek”.

Namun, tema yang khas dalam lagu-lagu Gombloh adalah nasionalisme. Lagu-lagunya seperti Gugur Bunga, Dewa Ruci, Indonesia Kami, Gaung Mojokerto-Surabaya, Pesan Buat Negeriku, Indonesiaku, Indonesiamu, dan BK, yang menceritakan tentang Bung Karno, sang proklamator, menunjukkan kecintaannya pada tanah air. Lagunya "Kebyar Kebyar" sering dinyanyikan selama masa perjuangan menuntut Reformasi.

Bersama Lemon Tree's, Gombloh juga merilis album berbahasa Jawa berjudul "Sekar Mayang". Salah satu lagunya, "Hong Wilaheng" adalah reprise dari lagu "Sekar Mayang" yang masuk ke dalam album Berita Cuaca dengan menggunakan lirik yang diambil dari Serat Wedhatama.

Selain menciptakan lagu untuk dirinya sendiri, Gombloh juga menulis lagu untuk penyanyi lain, seperti Tangis Kerinduan untuk Djatu Parmawati yang rilis pada tahun 1988, serta "Merah Putih" yang rilis pada tahun 1986 dan dinyanyikan bersama-sama.

Sejak album Gila, Gombloh dianggap oleh para kritikus mulai mengurangi idealismenya dengan merilis album-album yang lebih berorientasi pada pop ringan, dengan lirik-lirik yang sederhana dan jenaka. Namun, hal ini membuatnya semakin populer dan memperoleh penghasilan yang besar. Meskipun demikian, Gombloh tidak menjadi kaya karena lebih memilih untuk menghabiskan pendapatannya dengan makan-makan dengan teman-temannya. Jiwa kesetiakawanan dan kebebasannya inilah yang pada akhirnya berkontribusi pada penyakit yang merenggut nyawanya, Gombloh wafat pada 9 Januari 1988.

Itulah Lirik dan Makna Lagu Kebyar-Kebyar Ciptaan Gombloh yang perlu kalian ketahui serta sosok Gombloh yang sangat berkesan bagi tanah air ini. Semoga bermanfaat!

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network