Perjalanan Karier Musik Gombloh
Sebagai seorang pencipta lagu balada sejati, Gombloh bergabung dengan grup musik beraliran art rock/orchestral rock bernama Lemon Tree's Anno '69, yang terpengaruh oleh band-band seperti ELP dan Genesis. Grup ini juga sempat diisi oleh Leo Kristi dan Franky Sahilatua.
Lagu-lagu Gombloh sering kali menggambarkan kehidupan sehari-hari rakyat kecil, dengan lirik yang puitis dan terkadang misterius. Beberapa lagunya yang terkenal antara lain Doa Seorang Pelacur, Poligami Poligami, Kilang-Kilang, Selamat Pagi Kotaku, dan Nyanyi Anak Seorang Pencuri. Seperti halnya penyanyi balada lainnya, seperti Iwan Fals dan Ebiet G. Ade, Gombloh juga menulis lagu tentang alam dan lingkungan, salah satunya adalah Berita Cuaca yang lebih dikenal dengan nama Lestari Alamku.
Cinta dalam lagu-lagu Gombloh sering kali disampaikan dengan cara yang unik dan kadang 'nyeleneh', mirip dengan gaya Iwan Fals atau Doel Sumbang. Misalnya, dalam lagu "Lepen" yang dalam bahasa Jawa berarti “sungai kecil” tetapi dalam lagu ini digunakan sebagai singkatan dari “lelucon pendek”.
Namun, tema yang khas dalam lagu-lagu Gombloh adalah nasionalisme. Lagu-lagunya seperti Gugur Bunga, Dewa Ruci, Indonesia Kami, Gaung Mojokerto-Surabaya, Pesan Buat Negeriku, Indonesiaku, Indonesiamu, dan BK, yang menceritakan tentang Bung Karno, sang proklamator, menunjukkan kecintaannya pada tanah air. Lagunya "Kebyar Kebyar" sering dinyanyikan selama masa perjuangan menuntut Reformasi.
Bersama Lemon Tree's, Gombloh juga merilis album berbahasa Jawa berjudul "Sekar Mayang". Salah satu lagunya, "Hong Wilaheng" adalah reprise dari lagu "Sekar Mayang" yang masuk ke dalam album Berita Cuaca dengan menggunakan lirik yang diambil dari Serat Wedhatama.
Selain menciptakan lagu untuk dirinya sendiri, Gombloh juga menulis lagu untuk penyanyi lain, seperti Tangis Kerinduan untuk Djatu Parmawati yang rilis pada tahun 1988, serta "Merah Putih" yang rilis pada tahun 1986 dan dinyanyikan bersama-sama.
Sejak album Gila, Gombloh dianggap oleh para kritikus mulai mengurangi idealismenya dengan merilis album-album yang lebih berorientasi pada pop ringan, dengan lirik-lirik yang sederhana dan jenaka. Namun, hal ini membuatnya semakin populer dan memperoleh penghasilan yang besar. Meskipun demikian, Gombloh tidak menjadi kaya karena lebih memilih untuk menghabiskan pendapatannya dengan makan-makan dengan teman-temannya. Jiwa kesetiakawanan dan kebebasannya inilah yang pada akhirnya berkontribusi pada penyakit yang merenggut nyawanya, Gombloh wafat pada 9 Januari 1988.
Itulah Lirik dan Makna Lagu Kebyar-Kebyar Ciptaan Gombloh yang perlu kalian ketahui serta sosok Gombloh yang sangat berkesan bagi tanah air ini. Semoga bermanfaat!
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait