Solo, iNewskaranganyar - Kupas tuntas buku Comfort Food berjalan hangat dan menarik, Minggu (14/7/2024).
Comfort food adalah makanan yang disiapkan secara tradisional. Biasanya menimbulkan sensasi keakraban, serasa di rumah, dengan daya tarik nostalgia.
Itulah yang termuat dalam buku Comfort Food Memoirs: Kisah Makanan yang Menenangkan Beserta Resepnya. Buku tersebut yang menjadi bahan diskusi oleh Omar Niode Foundation di Kota Solo, Minggu, (14/07/2024) siang.
Buku tersebut menyabet penghargaan untuk dua kategori, yakni Foreword dan juga Food Writing oleh International Gourmand World Cookbook Awards 2023 di Riyadh, Arab Saudi pada akhir November 2023.
Omar Niode Foundation yang fokus dalam peningkatan kualitas SDM, budaya, dan kuliner nusantara bekerja sama dengan Penerbit Diomedia merangkum 65 penulis lintas profesi tentang pengalaman gastronomi mereka.
Beberapa dari penulis di antaranya Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aloe Dohong menulis Gulai Lezat Berkat Daun Taya dan Tempoyak; jurnalis dan praktisi media Debra H. Yatim menulis Kentang Gepuk Penuh-Kasih Tante Cotje; Chef Ragil Imam Wibowo menulis Gadon Daging, Penangkal Kangen; serta budayawan Erros Djarot dengan Tiga Menu Favorit Dalam Hidupku.
Para penulis mengajak pembaca menjelajahi jalinan kuliner yang kaya rasa dan memori. Buku tersebut sukses memikat dan menyentuh hati melalui resep, kenangan, dan kisah di balik sajian hidangan.
Tak lupa, Omar Niode Foundation juga membagikan buku bagi seluruh peserta diskusi. Namun, kesempatan membaca buku itu terbuka bagi seluruh masyarakat dengan membaca versi elektronik melalui tautan berikut bit.ly/comfortfoodmemoir.
Ketua Omar Niode Foundation, Amanda Katili Niode yang juga editor buku sangat menghargai karya para penulis yang merupakan hasil galian memori comfort food mereka. Ada resep keluarga, dimensi emosional dari sebuah makanan, hingga proses memasaknya dan mengonsumsinya.
“Semua merupakan ilustrasi keanekaragaman pangan dan kuliner Kepulauan Nusantara, termasuk bumbu dan rempahnya,” kata Amanda dalam diskusi.
Sementara itu, beberapa peserta diskusi juga turut membagikan kisahnya. Ada guru tata boga, mahasiswa, seniman, pelaku UMKM kuliner, penulis, hingga banker.
Salah satunya kisah menarik datang dari mahasiswa Yogyakarta, Abi. Ia berkisah tentang kenangannya menyantap nasi telur hasil masakan ibunya. Di mana pun ia makan, Abi selalu mencari menu penuh kenangan itu.
Editor : Puspita Priska Lituhayu
Artikel Terkait