Ia mengatakan tidak ada harga mati bagi PKB, apakah harus Cabup atau Cawabup. Ditegaskan Toni, PKB di Karanganyar tetap harus berkonstalasi dalam pilkada. Sehingga tidak ada masalah apakah harus maju sebagai Cabup atau Cawabup.
"Ya jalani saja. Kitakan hanya mendapat 5 kursi. Jadi kita harus realistis dan obyektif. Ya, realistisnya, ya di wakil bupati, " terangnya.
Menurutnya, dalam pilkada nanti kemungkinan ada kemungkinan koalisi berubah. Ini saja, ungkap Toni, sudah mulai terlihat. Dimana, Nasdem yang semula tidak berkoalisi dengan parpol koalisi Prabowo dan Gibran, saat ini mulai merapat. Begitu pula dengan partai lainnya, PPP.
"Bahkan PPP sendiri, dimana Sandiaga uno sudah menyampaikan akan merapat ke pemerintahan. Jadi saya merasa tetap banyak perubahan,"jelasnya.
Namun, Toni mengatakan koalisi di Pilkada Karanganyar, tidak akan terlepas dari koalisi yang terjadi di provinsi. Tidak akan jauh dari itu. Dilihat dari itu kemungkinan ada tiga pasangan calon.
"Kita belum bisa memprediksi koalisi antar partai. Bahkan dari DPW, DPP belum ada rapat resmi terkait pilkada, " ungkapnya.
Bahkan sejauh ini antar parpol di Karanganyar belum ada komunikasi terkait Pilkada. Namun diakui Toni, secara pribadi, dengan 5 nama yang sudah mengkrucut, kerap dilakukan pembicaraan.
*Kalau secara personal, untuk sekedar penjajagan sering dilakukan. Misalnya sempat ngeteh bareng dengan pak Prih (Prihanto). Trus kita ketemu sama pak Bagus. Kemudian juga komunikasi melalui WA dengan Ilyas,"ungkapnya. ***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait