KARANGANYAR, iNewskaranganyar. id - Tahapan Pemilihan Daerah (Pilkada) serempak 2024 belum dimulai.
Bahkan dua parpol yang dipastikan bisa mengusung langsung calonnya di Pilkada, PDIP dan Golkar belum membuka pendaftaran.
Begitu pula dengan parpol-parpol peraih kursi di DPRD, seperti PKS, Partai Demokrat, PAN, Partai Gerindra dan PKB juga masih memilih Wait and See.
Ketua DPC PDIP Bagus Selo mengatakan dalam Pilkada 2024, pihaknya memprediksi bakal ada 3 paslon. Asumsi ini didasari dengan perolehan suara saat pileg.
Dimana, PKS, Partai Demokrat dan PKB masing-masing mendapatkan 5 kursi. Jika ketiga parpol itu berkoalisi, maka ada 15 kursi dan sudah memenuhi syarat untuk mengusung calon sendiri dalam pilkada.
"Saya memprediksi bakal ada tiga paslon saat pilkada nanti. Ini didasari dengan perolehan kursi PKS, Partai Demokrat, PKB yang mendapatkan 5 kursi, " ujarnya.
Bila PKB, PKS dan Partai Demokrar tidak berkoalisi, ada Partai Gerindra yang mendapatkan 4 kursi dan PAN 2 kursi yang bisa diajak untuk berkoalisi untuk mengusung koalisi.
Awalnya, ada 10 figur yang muncul sebagai bakal kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati. Namun belakangan, 5 nama mengkrucut bakal bertarung di Pilkada Karanganyar.
Kelima nama kandidat Cabup dan Cawabup yang mulai mengkrucut bakal saling berebut kursi orang nomer satu di Kabupaten yang terletak di lereng Gunung Lawu ini yaitu, Rober Christanto dari PDIP.
Kemudian ada nama Ilyas Akbar Almadani dari Partai Golkar, Toni Hatmoko dari PKB, Adhe Eliana dari Partai Gerindra.
Mengkrucut 5 nama yang bakal bertarung di Pilkada. Termasuk nama Dirut PUDAM Tirta Lawu yang juga Ketua SAR Karanganyar Prihanto semakin menguat menjadi salah satu kandidat di Pilkada serentak 2024 (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)
Nama Direktut Utama PUDAM Tirta Lawu juga muncul sebagai salah satu figur. Selain sebagai Direktur Utama PUDAM Tirta Lawu, Prihanto juga memegang posisi sebagi Ketua Askab PSSI dan Ketua SAR.
Kemunculan nama-nama figur itu pun bukan tanpa alasan. Masing-masing memiliki modal untuk maju dengan berbagai latar belakang, baik sebagai elite partai hingga profesional.
Saat dikonfirmasi namannya masuk 5 besar kandidat kuat Cabup dan Cawabup dalam Pilkada, Dirut PUDAM Prihanto memilih bungkam seribu bahasa. Prihanto lebih memilih masuk kedalam mobilnya.
Sementara itu Ketua Bapilu DPC PKB Karanganyar Toni Hatmoko mengatakan sebagai kader partai, jika memang ada instruksi dari partai, dirinya tidak masalah maju di Pilkada.
Ia mengatakan tidak ada harga mati bagi PKB, apakah harus Cabup atau Cawabup. Ditegaskan Toni, PKB di Karanganyar tetap harus berkonstalasi dalam pilkada. Sehingga tidak ada masalah apakah harus maju sebagai Cabup atau Cawabup.
"Ya jalani saja. Kitakan hanya mendapat 5 kursi. Jadi kita harus realistis dan obyektif. Ya, realistisnya, ya di wakil bupati, " terangnya.
Menurutnya, dalam pilkada nanti kemungkinan ada kemungkinan koalisi berubah. Ini saja, ungkap Toni, sudah mulai terlihat. Dimana, Nasdem yang semula tidak berkoalisi dengan parpol koalisi Prabowo dan Gibran, saat ini mulai merapat. Begitu pula dengan partai lainnya, PPP.
"Bahkan PPP sendiri, dimana Sandiaga uno sudah menyampaikan akan merapat ke pemerintahan. Jadi saya merasa tetap banyak perubahan,"jelasnya.
Namun, Toni mengatakan koalisi di Pilkada Karanganyar, tidak akan terlepas dari koalisi yang terjadi di provinsi. Tidak akan jauh dari itu. Dilihat dari itu kemungkinan ada tiga pasangan calon.
"Kita belum bisa memprediksi koalisi antar partai. Bahkan dari DPW, DPP belum ada rapat resmi terkait pilkada, " ungkapnya.
Bahkan sejauh ini antar parpol di Karanganyar belum ada komunikasi terkait Pilkada. Namun diakui Toni, secara pribadi, dengan 5 nama yang sudah mengkrucut, kerap dilakukan pembicaraan.
*Kalau secara personal, untuk sekedar penjajagan sering dilakukan. Misalnya sempat ngeteh bareng dengan pak Prih (Prihanto). Trus kita ketemu sama pak Bagus. Kemudian juga komunikasi melalui WA dengan Ilyas,"ungkapnya. ***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait