Benyamin juga menegaskan pentingnya data penerima manfaat yang tepat sasaran, dengan melakukan pemutakhiran data secara berkala bersama instansi terkait.
"Peran aktif Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) juga diperlukan untuk memastikan keberhasilan program bantuan tersebut," pungkasnya.
Sementara, Presiden Joko Widodo menambahkan bahwa bantuan beras diberikan sebagai respons terhadap kenaikan harga beras yang terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia akibat perubahan iklim dan cuaca.
"Karena kita tahu harga beras di seluruh negara di dunia ini sekarang sedang naik, tidak hanya di Indonesia saja. Kenapa naik, karena ada perubahan iklim, perubahan cuaca, sehingga banyak yang gagal panen," jelas Presiden Joko Widodo.
Bantuan tersebut akan terus diberikan secara bertahap selama 6 bulan, dengan evaluasi lebih lanjut terkait kecukupan APBN untuk melanjutkan program tersebut.
"Januari, Februari dapat lagi, Maret dapat lagi, siapa yang gak setuju, April dapat lagi, Mei dapat lagi, Juni dapat lagi, yang tidak setuju angkat tangan?," tanya Jokowi.
"Nanti setelah Juni kita lihat lagi APBNnya, kalau mencukupi kita lanjutkan lagi," tambahnya.
Dengan adanya kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah, serta partisipasi aktif masyarakat melalui RT, RW, dan Lurah, diharapkan program bantuan pangan ini dapat berjalan efektif dan memberikan dampak yang positif bagi kesejahteraan masyarakat Tangerang Selatan.***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait