Penyebab Gunung Marapi Meletus Serta Sejarah Letusan hingga Erupsi Besar di Minggu Pon

Emanuel Yuswantoro/Net Karanganyar
Penyebab Gunung Marapi Meletus Serta Sejarah Letusan hingga Erupsi Besar di Minggu Pon (Foto: Wikipedia)

TANAH DATAR, iNewskaranganyar.id - Erupsi Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam, Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) membawa korban jiwa. 11 pendaki yang saat itu tengah mendaki tewas. 

Selain membawa korban jiwa, kolom abu material vulkanik tingginya hingga mencapai 3000 meter pada saat gunung tersebut erupsi.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut, erupsi Gunung Marapi ini tidak didahului oleh peningkatan gempa vulkanik yang signifikan. Pemicu erupsi yang sudah dipastikan saat ini adalah akumulasi tekanan sangat dangkal.

Berdasarkan catatan kejadian, Gunung Marapi pernah meletus pada 8 September 1830. Dari keterangan tertulis yang disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, disebutkan saat terjadi letusan pada 8 September 1830, Gunung Marapi mengeluarkan awan pekat berbentuk kembang kol abu-abu kehitaman, dengan ketinggian 1.500 meter di atas kawah, disertai dengan suara gemuruh.

Letusan hebat Gunung Marapi, kembali terjadi pada 30 April 1979. Dalam peristiwa ini, dilaporkan ada 60 orang tewas akibat letusan Gunung Marapi. Selain itu, juga dilaporkan ada sebanyak 19 orang pekerja penyelamat terperangkap tanah longsor.

Gunung Marapi, kembali menunjukkan geliatnya pada akhir tahun 2011, hingga awal tahun 2014. Gunung Marapi menampakkan peningkatan aktivitas, melalui letusan yang menyemburkan abu dan awan hitam.

Dari catatan yang ada, letusan Gunung Marapi pada akhir tahun 2011, semburan abu vulkaninya terbawa angin hingga mencapai Kabupaten Padang Pariaman. Selanjutnya pada 26 Februari 2014, Gunung Marapi meletus pukul 16.15 WIB, melepaskan beberapa material hingga ke wilayah Kabupaten Agam, dan Kabupaten Tanah Datar.

Gunung Marapi kembali meletus pada 7 Januari 2023, sekitar pukul 06.11 WIB. Saat terjadi letusan tersebut, ada sejumlah pendaki yang masih berkemah di kawasan puncak. Padahal sebelumnya sudah ada imbauan kepada masyarakat, wisatawan dan pendaki agar tidak beraktivitas di puncak Gunung Marapi. Letusan terbaru, terjadi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54, hingga membuat sebagian Kabupaten Agam diguyur hujan abu.***

Editor : Ditya Arnanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network