Es durian yang dijual memang sederhana, daging buah durian dicampur dengan sedikit es serut, kemudian ditambahkan sedikit susu kental manis. Jadilah es durian khas BBT.
Diceritakannya pula, es durian BBT mempunyai ciri khas yang membuatnya berbeda dari es durian yang lain yaitu daging durian yang digunakan asli, tidak ada campuran apapun. Selain es serut yang digunakan sedikit, daging duriannya juga lebih banyak, sehingga tekstur buah durian lebih terasa.
Lelaki kelahiran 25 Desember 1976 ini menjelaskan jika sudah ada beberapa cabang es durian BBT. Di antaranya di Blok M plaza, dan Taman Ubud Lestari Tangerang. Namun menurutnya, kedua cabang tersebut tidak seramai warung yang terletak di jalan Matraman raya persis di samping sekolah Marsudirini.
"Kalau saya lihat, tempat menentukan sekali. Di mal mungkin orang mikirnya sudah biasa es durian. Omzet di mal kecil, paling hanya Rp200 ribu. Orang sepertinya lebih suka makan di pinggir jalan seperti ini," ungkapnya lagi.
Menurutnya, musim hujan tidak menjadi kendala dalam menjajakan es duriannya tersebut. Karena, menikmati es durian tidak hanya pas saat panas ataupun hujan. Buah durian ternyata mampu juga memberikan efek hangat pada tubuh, sehingga tidak masalah untuk menyantapnya kapan saja.
Namun demikian, bukan berarti dirinya tidak mempunyai kendala dalam berjualan es durian. Kendala yang dialami selama berjualan berasal dari buah durian itu sendiri, yang biasanya berasal dari lokal seperti Sumatera, dan Jawa. Namun jika ternyata stok dalam negeri habis atau kurang bagus, Feri menggunakan buah dari Thailand.
"Kalau lokal enggak ada, biasanya kita ambil dari Thailand. Masalah harga relatif sama. Lagi pula saat ini di supermarket sudah banyak yang jual buah durian, jadi tidak terlalu khawatir akan kehabisan stok durian," tambahnya.
Harga es yang ditawarkan warung yang buka dari pukul 07.00 WIB hingga 19.00 relatif terjangkau. Dengan hanya bermodal Rp12 ribu kita sudah bisa menikmati legitnya daging durian. Atau jika ingin sesuatu yang berbeda, coba alpukat campur durian yang rasanya tidak kalah segarnya.***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait