Ia menjelaskan pihaknya mendorong MSI untuk terus melacak penemuan kasus TBC harus ditingkatkan, terlebih logistik catrid TCM untuk pemeriksaan TBC tersedia sehingga secara teknis memudahkan untuk pelacakan dan identifikasi.
Sementara itu pada pertemuan lintas sektoral tersebut Dinkes Kabupaten Karanganyar terus melakukan monitoring kasus TBC termasuk menggandeng MSI untuk menangani penderita TBC.
Adapun support yang terus dipacu adalah optimalisasi Peran Dokter Praktek Mandiri (DPM), Klinik, dan Rumah Sakit Swasta sangat dibutuhkan kehadirannya dalam melengkapi Faskes pemerintah sebagai pintu awal penemuan terduga (suspek) TBC.
"Sebagai mitra dari Dinkes Karanganyar dalam penanganan TBC, MSI terus bergerak melakukan penemuan suspek TB, pelacakan pasien mangkir pengobatan, dan pendampingan pengobatan pasien,"terang Anindita Azzahra selaku Wasor TB Dinkes Karanganyar.
"Secara berkala kami koordinasi skala besar guna mengupdate pemetaan kasus TBC serta pengawasan dalam proses pengobatan hingga sembuh," jelas Ketua Yayasan MSI Shubuha Pilar Naredia.
Menurut Shubuha Pilar Naredia monitoring dan evaluasi dalam melihat kondisi analisa situasi TBC Kabupaten Karanganyar serta perkembangan jejaring DPPM dan kaitannya dengan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) kesehatan terkait indikator TBC terus dilakukan dengan cermat.
"Pada acara tersebut kami hadirkan semua pihak berkompeten terkait penanganan kasus TBC yakni pertemuan dengan pemangku kepentingan lintas sektor diantaranya Komisi D DPRD Karanganyar, Baperlitbang, Dipermades, Kesbangpol, Diskominfo, Bagian Kesejahteraan Masyarakat, Dinas Kesehatan, KOPI TB, perwakilan Faskes, dan Forum Jurnalis Karanganyar (FJK). Untuk narasumber nasional dan wilayah dihadirkan dari Dinkes Jateng," pungkasnya.***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait