Versi lain mengatakan bahwa Watu Ulo adalah perwujudan dari seekor naga yang sedang bersemedi. Cerita Watu Ulo bahkan tercatat dalam buku "Mitos dalam Tradisi Lisan Indonesia" karya Dr. Sukatman M.Pd.
Seperti mitos-mitos pantai di wilayah selatan Jawa pada umumnya, para wisatawan di Pantai Watu Ulo juga dihimbau untuk tidak mengenakan pakaian berwarna hijau dan merah.
Larangan ini sebenarnya terkait dengan banyaknya kecelakaan yang terjadi di pantai ini dan dihubungkan dengan legenda Nyi Roro Kidul.
Dalam mitos tersebut, Nyi Roro Kidul dikenal sangat menyukai warna hijau. Jika seseorang memakai warna hijau di pantai ini, konon dia akan ditelan oleh ombak dan dibawa ke Kerajaan Pantai Selatan untuk menjadi prajurit atau pembantu.
Warna merah dalam mitos ini melambangkan darah yang merupakan makanan bagi Nyi Roro Kidul. Artinya, jika seseorang memakai warna merah di Pantai Watu Ulo, dia akan menjadi tumbal bagi Nyi Roro Kidul.
Ternyata larangan bagi wisatawan untuk menggunakan pakaian berwarna hijau dan merah bukanlah sekadar mitos belaka. Hal ini memiliki penjelasan ilmiah terkait keamanan.
Anjuran untuk tidak mengenakan pakaian berwarna hijau dan merah di pantai terkait dengan faktor keamanan. Jika seseorang tanpa sengaja terseret oleh ombak atau tenggelam di laut, pakaian berwarna hijau dan merah akan sulit dibedakan dari warna air laut, sehingga petugas atau tim penyelamat akan kesulitan mencari dan mengevakuasi korban.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait
