SOLO, iNewskaranganyar.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengklaim jika kasus stunting dan resiko stunting pada anak sudah bisa ditekan hingga lebih dari 50 persen.
"Pemerintah Kota Solo terus melakukan upaya pencegahan stunting pada anak. Saat ini kasus stunting dan resiko stunting pada anak sudah bisa ditekan," ujar Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa saat serah terima bantuan peralatan penanggulangan stunting dari Bale Rakyat Aria Bima dan PT Pegadaian di Kecamatan Pasar Kliwon Solo, Selasa (25/7/2023).
Menurut Teguh, temuan kader PKK yang sudah ditunjuk melihat potret rumah dan segala isinya bisa memberikan masukan apa yang perlu pemerintah intervensi agar anak bisa keluar dari stunting.
Upaya yang telah dilakukan itu menurut Teguh, mampu menurunkan kasus stunting dari angka sekitar 700 dan saat ini menjadi sekitar 300 kasus. Ia berharap tahun 2024 sudah zero stunting atau tidak ada lagi kasus stunting di Solo.
"Berkat upaya yang kita lakukan terus menerus, dari 700an kasus sekarang tinggal 300 kasus. Tahun 2024 harapan kita sudah zero stunting, tidak ada lagi kasus stunting di Solo," katanya.
Teguh mengatakan untuk mendukung penekanan angka stunting, yang dibutuhkan bukan hanya alat timbang saja. Namun juga vitamin untuk ibu hamil dan anak-anak beresiko.
"Jadi timbangan saja tidak cukup. Harus ada vitamin untuk ibu hamil dan anak-anak beresiko," tandasnya.
Staf Bale Rakyat Aria Bima, Heni Prihartoyo menyampaikan, bantuan peralatan penanggulangan stunting berasal dari program CSR PT Pegadaian yang digandeng Bale Rakyat Aria Bima. Kegiatan tersebut sesuai dengan arahan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Bu Mega yang memerintahkan kepada para istri anggota DPR RI dari PDIP untuk turun ke bawah membantu pencegahan stunting," katanya.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait