Secuil Cerita Dibalik Lirik Lagu Sewu Kutho Milik Didi Kempot

Danang Prabowo/Net Karanganyar
Secuil Cerita Dibalik Lirik Lagu Sewu Kutho Milik Didi Kempot (Foto: Tangkapan layar Google)

SOLO,iNewskaranganyar.id - Siapa tak mengenal Didi Kempot. Penyanyi kelahiran Solo 31 Desember 1966 ini dikenal sebagai maestro campur sari. Diakhir hayat, adik kandung dari almarhum pelawak kondang Mamiek Prakoso ini pun mendapatkan julukan, Godfather Of Broken Heart.

Ia merupakan putra dari seniman tradisional terkenal, Hadi Wiranto. Dan suami dari penyanyi asal Makassar Dian Ekawati (Ranto Edi Gudel) (dikenal sebagai Mbah Ranto).

Beberapa lagu yang ia tulis bertemakan patah hati dan kehilangan. Ia sengaja memilih tema tersebut karena rata-rata orang pernah mengalaminya dan ingin dekat dengan masyarakat, juga menjadi alasan Didi Kempot menggunakan nama-nama tempat sebagai judul atau lirik lagunya.

Semasa hidupnya, kehadiran Didi Kempot banyak diminati oleh kalangan muda dari berbagai daerah yang menyebut diri mereka sebagai "Sad Boys" dan "Sad Girls" yang tergabung dalam komunitas Sobat Ambyar dan mendaulat Didi Kempot sebagai "Godfather of Broken Heart" dengan panggilan "Lord Didi". Julukan tersebut berawal dari beberapa lagu-lagu Didi Kempot yang menceritakan tentang kesedihan dan kisah patah hati.

Dikutip dari Wikipedia, Didi Kempot memulai kariernya pada 1984 sebagai musisi jalanan. Dengan alat musik ukulele dan kendhang, Didi Kempot mulai mengamen di kota kelahirannya, Surakarta, selama tiga tahun.

Pada tahun 1987–1989 Didi Kempot memutuskan  Mengadu nasib di Jakarta. Pada 1987, Didi Kempot memulai kariernya di Jakarta. Ia kerap berkumpul dan mengamen bersama teman-temannya di daerah Slipi, Palmerah, Cakung, maupun Senin. Dari situ, terbentuk julukan "Kempot" yang merupakan kependekan dari "Kelompok Pengamen Trotoar" yang menjadi nama panggungnya hingga saat ini.

Sembari mengamen di Jakarta, Didi Kempot dan temannya mencoba rekaman. Kemudian, mereka menitipkan kaset rekaman ke beberapa studio musik di Jakarta. Setelah beberapa kali gagal, akhirnya mereka berhasil menarik perhatian label Musica Studio's. Tepat pada tahun 1989, Didi Kempot mulai meluncurkan album pertamanya. Salah satu lagu andalan di album tersebut adalah "Cidro".

Lagu "Cidro" diangkat dari kisah asmara Didi yang pernah gagal. Jalinan asmara yang ia jalani bersama kekasih tidak disetujui oleh orang tua wanita tersebut. Itulah yang membuat lagu "Cidro" begitu menyentuh hingga membuat pendengar terbawa perasaan. Sejak saat itulah Didi Kempot mulai sering menulis lagu bertema patah hati.

Didi Kempot itupun menuliskan lagi tentang perjalanan hidupnya melewati berbagai kota hingga  Pada 1996, ia pun sempat hijrah ke Rotterdam, Belanda dan merekam sebuah lagu di negeri kincir angin.

Berikut Lirik lLagu Hits Didi Kempot sampai saat ini "Sewu Kutho"

Lirik

Sewo kuto uwis tak liwati
Sewu ati tak takoni
Nanging kabeh
Podo rangerteni
Lungamu neng endi
Pirang tahun anggonku nggoleki
Seprene durung biso nemoni

Wis tak coba
Nglaliake
Jenengmu soko atiku
Sak tenane aku ora ngapusi
Isih tresno sliramu
Umpamane kowe uwis mulyo
Lilo aku lilo
Yo mung siji dadi panyuwunku
Aku pengin ketemu
Senajan waktumu mung sedhela
Kanggo tombo kangen jroning dodo

Wis tak coba
Nglaliake
Jenengmu soko atiku
Sak tenane aku ora ngapusi
Isih tresno sliramu

Umpamane kowe uwis mulyo
Lilo aku lilo
Yo mung siji dadi panyuwunku
Aku pengin ketemu
Senajan sak kedeping moto
Tak nggo tombo kangen jroning dodo
Senajan waktumu mung sedhela
Tak nggo tombo kangen jroning dodo

***

Editor : Ditya Arnanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network