Perjuangan Hidup Lima Pengusaha Otobus Mulai Nol Hingga Miliki Bus Berharga Miliaran

Danang Prabowo
Pemilik PO bus berasal dari keluarga kurang mampu. (Foto: YouTube/Perpalz/Istimewa)

Perjuangan Hidup Lima Pengusaha Otobus Hingga Miliki Bus Berharga Miliaran

JAKARTA, iNewskaranganyar.id - Nasib seseorang akan seperti apa tidak banyak yang tahu. Seperti yang dialami 5 pengusaha Otobus ini.  Seperti kelima pengusaha otobus ini pun tak mengira bila kini mereka bisa menjadi seorang pengusaha transportasi paling top di negeri ini. Bahkan, kelimannya saat ini memiliki banyak armada bus berharga miliaran.

Terlahir dari keluarga miskin, bahkan, ada yang menjadi anak yatim sejak kecil dan putus sekolah sejak SD tak membuatnya menyerah. Justru sebaliknya, perjalanan pahit hidupnya membuat mereka lebih bijaksana dalam memperlakukan karyawan. Mereka tahu bagaimana perihnya hidup dan berjuang sebelum sukses menjadi pemilik perusahaan bus. 

Siapa sajakah mereka? Dirangkum iNews.id dari berbagai sumber berikut deretan pemilik PO bus berasal dari keluarga kurang mampu.

1. Nur Salim, pemilik PO Sahaalah


Nur Salim, pemilik PO Sahaalah

 

Tidak semua orang mendapatkan pendidikan yang layak. Padahal, pendidikan sangat penting bagi siapa pun untuk menggapai masa depan yang lebih baik. Seperti yang dialami H Nur Salim saat masih kecil. Terlahir dari keluarga kurang mampu, Nur Salim diasuh ibunya seorang diri setelah sang ayah meninggal dunia (anak yatim). Sementara sudaranya dititipkan ke keluarga terdekat. 

"Saya hanya sampai kelas 5 SD. Saya bilang ke ibu, enggak apa-apa saya tidak melanjutkan sekolah, saya akan bekerja. Saya tahu ibu sedih, tapi saya yakin bisa bangkit," ujar Nur Salim dilansir dari kanal YouTube Perpalz TV.

Berawal bekerja sebagai sopir truk, dia banyak belajar dari orang-orang di lingkungan sekitar. Hingga akhirnya dia tidak hanya mahir dalam mengemudi, tapi juga mengerti soal mesin dan manajemen perusahaan.

"Saya dulunya sopir truk. Saya ndak sekolah, saya harus tanya. Alhamdulillah yang saya tanyai menjadi bekal. Akhirnya itulah bekal bagi saya bagaimana mengalola bus," kata Nur Salim.

Berbekal pengalaman yang dimilikinya, Nur Salim akhirnya membangun perusahaan otobus (PO) Sahaalah. Dia menyebutkan PO Sahaalah hadir dari semua masalah yang dialaminya sebagai bekal dalam membangun usaha.

Editor : Ditya Arnanta

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network