MAGETAN, iNewskaranganyar.id - Telaga Sarangan salah satu telaga yang letaknya di lereng Gunung Lawu.
Telaga ini juga juga dikenal sebagai Telaga Pasir atau Telaga alami yang berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut dan masuk ke wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Atau tepatnya di Ngluweng, Sarangan, Plaosan, Magetan, Jawa Timur.
Seperti dikutip dari Wikipedia, Telaga ini berjarak sekitar 16 kilometer arah barat Kota Magetan dan memiliki luas sekitar 30 hektare dan berkedalaman 28 meter.
Dengan suhu udara antara 15 hingga 20 derajat Celsius.
Telaga Sarangan mampu menarik ratusan ribu pengunjung setiap tahunnya. Telaga Sarangan adalah objek wisata andalan Kabupaten Magetan.
Di sekeliling telaga terdapat dua hotel berbintang, 43 hotel kelas melati, dan 18 pondok wisata. Di samping puluhan kios cendera mata.
Pengunjung dapat pula menikmati indahnya Sarangan dengan berkuda mengitari telaga,atau mengendarai kapal cepat.
Telaga Sarangan juga memiliki layanan jasa sewa perahu dan becak air.Ada 51 perahu motor dan 13 becak air yang dapat digunakan untuk menjelajahi telaga.
Fasilitas objek wisata lainnya pun tersedia,misalnya rumah makan, tempat bermain,pasar wisata,tempat parkir, tempat ibadah,dan taman.
Harga Tiket Masuk Telaga Sarangan
Untuk masuk ke objek wisata ini, terdapat biaya yang sama bagi anak-anak dan dewasa.bSelain tambahan biaya parkir untuk setiap kendaraan.
Harga Tiket Masuk Telaga Sarangan Rp20.000.
Tarif Speed boat Rp 80 Ribu sekali putar
Tarif Naik Kuda Rp50 Ribu sekali putar
Jam operasional 24 Jam
Kuliner
Telaga Sarangan merupakan obyek wisata yang sangat cocok untuk wisata keluarga.
Bila tidak naik Speed boat atau berkuda, pengunjung bisa berwisata kuliner di lokasi Telaga Sarangan.
Keberadaan 19 rumah makan di sekitar telaga menjadikan para pengunjung memiliki banyak alternatif pilihan menu.
Demikian pula keberadaan pedagang kaki lima yang menawarkan berbagai suvenir telah memberikan kemudahan kepada pengunjung untuk membeli oleh-oleh.
Hidangan khas yang dijajakan di sekitar telaga adalah sate kelinci. Magetan juga tertolong dengan adanya potensi industri kecil setempat yang mampu memproduksi kerajinan untuk suvenir,misalnya anyaman bambu, kerajinan kulit, kerajinan sepatu,dan produk makanan khas seperti emping melinjo dan lempeng (kerupuk puli,yaitu kerupuk dari nasi). ***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait