GARUT,iNewskaranganyar.id - PT KAI Daop 2 Bandung menyebut kenaikan jumlah penumpang di di 17 stasiun Kereta di Jawa Barat tak terlepas dari kondisi saat ini yang sudah tak lagi ada pandemi Covid-19.
Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung Mahendro Trang Bawono mengungkapkan kondisi longgarnya aturan perjalanan inilah dimanfaatkan masyarakat, khususnya di Jawa Barat untuk mudik menggunakan transportasi Kereta Api. Apalagi, selama tiga tahun, masyarakat tak pulang kampung menyusul adanya larangan mudik karena merebaknya virus Covid.
"(Pandemi Covid-19) sangat berpengaruh, terutama di tahun 2020 dan 2021. Dengan demikian, peningkatan yang terjadi merupakan relaksasi aturan perjalanan, di mana pada tahun lalu persyaratan pelaku perjalanannya lebih ketat jika dibandingkan tahun ini," papar Mahendro Trang Bawono pada MNC Portal Indonesia (MPI), Senin (1/5/2023).
Dari ke-17 stasiun KA di Jawa Barat, hanya 13 stasiun yang melayani keberangkatan perjalanan jarak jauh. Ke-13 stasiun KA ini adalah Stasiun Purwakarta, Stasiun Plered, Stasiun Cimahi, Stasiun Bandung, Stasiun Kiaracondong, Stasiun Cicalengka, Stasiun Leles, Stasiun Cibatu, Stasiun Garut, Stasiun Cipeundeuy, Stasiun Tasikmalaya, Stasiun Ciamis, dan Stasiun Banjar.
Sedangkan stasiun KA yang melayani kedatangan jarak jauh di Jabar hanya 14 dari total 17 stasiun yang ada. Ke-14 stasiun tersebut yaitu Stasiun Purwakarta, Stasiun Plered, Stasiun Cimahi, Stasiun Bandung, Stasiun Kiaracondong, Stasiun Rancaekek, Stasiun Cicalengka, Stasiun Leles, Stasiun Cibatu, Stasiun Garut, Stasiun Cipeundeuy, Stasiun Tasikmalaya, Stasiun Ciamis, dan Stasiun Banjar.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait
