Terkuburnya candi Borobudur juga diperkuat dengan prasasti Prasasti Kalkutta yang di dalamnya bertuliskan 'Awama' yang memiliki arti lautan susu. Sehingga ada kemungkinan 'Awama' itulah bisa berarti lahar Merapi yang kemudian menutupi Borobudur.
Saat pertama ditemukan masih berupa reruntuhan oleh HC Cornelius yang menemukan dasar candi. Kemudian dilanjutkan oleh Hartmann pada tahun 1814. Pemugaran kedua pada tahun 1907-1911 oleh Theodorus van Erp hingga bentuknya seperti yang terlihat saat ini megah dan istimewa.
Banyak Kepala Patung Budha Yang Hilang
Sekitar 250 arca Budha di candi Borobudur banyak yang hilang kepalanya. Padahal hanya ada 56 buah patung kepala arca Buddha yang masih disimpan di Balai Konservasi Borobudur (BKB). Selain itu juga nampak beberapa arca juga tanpa lengan dan tangan. Kemana lagi sisa kepala arca budha tersebut belum diketahui keberadaannya.
Usai di lakukan pemugaran pada candi Borobudur, ada yang menyebutkan bahwa Borobudur menjadi 'surganya' kolektor antik yang mau membayar mahal untuk kolektor artefak. Kepala budha banyak yang dicuri, dan membiarkan badannya tetap di tempat. Kemungkinan itulah yang menyebabkan banyak sekali ditemukan arca di candi Borobudur yang tidak berkepala.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait