SOLO, iNewskaranganyar.id - Aksi demontrasi menuntut pencabutan somasi pada Dekan FKOR Universitas Sebelas Maret (UNS) yang dilayangkan Majelis Wali Amanat (MWA) kembali dilakukan para mahasiswa.
Kali ini, aksi unjuk rasa yang dilakukan didepan kantor rektorat ini tak hanya dilakukan para mahasiswa dari FKOR. Namun juga diikuti perwakilan para mahasiswa dari Fakultas Kedokteran.
Pantauan iNewskaranganyar.id, para mahasiswa ini tak hanya membawa beragam spanduk yang intinya menuntut pencabutan somasi kepada Dekan FKOR Sapta Kunta Purnama. Namun para mahasiswa ini juga menggelar orasi yang intinya meminta bertemu dengan pihak dari Majelis Wali Amanat (MWA) UNS.
Mereka mendesak mendesak MWA UNS segera mencabut somasi kepada Dekan FKOR UNS Sapta Kunta Purnama terkait dugaan pencemaran nama baik.
Tidak seperti aksi pertama dimana Rektor UNS Jamal Wiwoho hadir dan menerima pernyataan sikap terkait somasi yang dilayangkan. Namun kali ini hingga aksi berakhir tidak ada satupun dari MWA maupun dari pihak UNS keluar untuk menemui peserta aksi.
Salah satu perwakilan Mahasiswa FKOR UNS, Rohadi Setyowibowo, mengatakan aksi ini akan terus berlanjut hingga nantinya dari MWA mencabut somasi kepada dua dekan yang disomasi. Baik Dekan FKOR maupun Dekan Fakultas Kedokteran.
“Jadi kalau tidak dicabut ya kita akan teruskan," ucapnya, Kamis (9/2.2023).
Aksi ini juga untuk menagih janji, dimana pada Senin lalu sudah ada pertemuan antara MWA UNS dengan Dekan FKOR. Sudah ada kesepakatan bahwa akan mencabut somasi.
"Namun kenapa sampai detik ini tidak ada tindakan lebih lanjut,” paparnya.
Salah satu desen FKOR UNS, Haris Nugroho, mengatakan aksi ini tidak ada yang mengkoordinir. Ini panggilan datang dari seluruh keluarga besar FKOR UNS.
"Aksi ini akan terus berlanjut, tuntutannya minta pihak MWA untuk mencabut somasi secara hukum. Karena awal somasi dengan tertulis, maka harus dicabut secara tertulis lalu diberikan kepada FKOR” tandas Haris.
Aksi yang awalnya berjalan tertib berubah ricuh. Para mahasiswa memaksa masuk untuk menemui pihak MWA. Saling dorong antara mahasiswa dan pihak keamanan kampus ini pun terjadi.
Bahkan aksi pelemparan botol air mineral dari arah demontran ini pun tak bisa dihindari. Karena kuatnya penjagaan dari pihak keamanan kampus, membuat para mahasiswa itupun mundur. Meski begitu, para mahasiswa masih tetap melanjutkan aksi mereka.
“Ingat kawan-kawan kita tidak boleh anarki. Kita harus menahan diri. Jadi kita akan melawan dengan gerakan moral, gerakan solidaritas membela kebenaran,"pinta salah satu orator.***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait