SOLO, iNewskaranganyar.id – Civitas akademika Universitas Sebelas Maret (UNS) menyatakan keprihatinan mendalam terhadap situasi politik di tanah air pasca gelombang aksi massa yang diwarnai kekerasan, anarkisme, perusakan fasilitas umum, hingga penjarahan.
Menurut UNS, kondisi ini berpotensi mengancam persatuan bangsa, keberlangsungan demokrasi, dan keamanan masyarakat.
Dalam pernyataan sikap resmi yang disampaikan langsung oleh Rektor Prof. Dr. Hartono, dr, M.Si., UNS menegaskan enam hal penting.
Salah satunya, UNS mengingatkan DPR dan pemerintah agar memiliki kepekaan sosial dan meninjau ulang kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat serta melemahkan supremasi sipil.
"UNS mengajak semua pihak menahan diri, menghindari kekerasan, dan tetap mengedepankan persatuan. Sivitas akademika juga diminta menyalurkan aspirasi secara damai, bertanggung jawab, dan menjaga kondusivitas kehidupan masyarakat," ujar Rektor.
UNS menegaskan dukungan terhadap aspirasi masyarakat dalam bentuk aksi damai sebagai wujud demokrasi.
“Pemerintah harus mendengar suara rakyat, mewujudkan kebijakan yang menyejahterakan, serta menegakkan hukum yang adil,” tegas Rektor.
UNS juga mengajak TNI-Polri mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis dalam menghadapi aksi masyarakat, demi terciptanya kedamaian dan harmoni bersama.
Pernyataan sikap UNS tersebut dikeluarkan di Surakarta, Senin 31 Agustus 2025, sebagai bentuk tanggung jawab moral dan kepedulian terhadap bangsa dan negara.
Editor : Lituhayu
Artikel Terkait
