CIREBON, iNewskaranganyar.id - Perusahaan Otobus (PO) Garuda Mas dibangun oleh Sanusi Karyadijaya pada tahun 1972.
Sebelum memulai membuka usaha bus, Sanusi merupakan seorang pekerja oleh sebuah PO Sukabumi Motor Suplai (SMS).
“Bapak dipercaya oleh pemilik perusahaan bis Sukabumi Motor Suplai (SMS) atau pengelola bus kota. Setelah bus kota diambil alih oleh PPD, sehingga pindah ke Cirebon dan membuka usaha sendiri,” kata Direktur Operasional PT Garuda Mas, Benyamin Darmawan, dikutip dari YouTube PerpalZ TV.
“Dia merasa sejak kecil ikut berjuang di zaman penjajahan. Sehingga mengambil nama Garuda dan diberi tambahan Mas,” jelas Benyamin.
Benyamin mengungkapkan, saat ini PO Garuda Mas berada di kepemimpinan generasi kedua, yakni Barmawi. Saat itu, Barmawi mengelola Garuda Mas yang ada di Jakarta, sementara di wilayah Cirebon dikelola oleh Benyamin.
Ia mengaku, di jalur Cirebon, PO-nya masih tergolong kecil dibanding dengan PO lain yang juga bermain di jalur Pantura. Sebelum bermain di jalur Purwodadi, Garuda Mas memiliki trayek Jakarta-Kudus-Pati-Jepara.
Pada saat itu, di Purwodadi hanya ada bus Damri. Keterbatasan armada bus di Purwodadi, kata Benyamin, membuat masyarakat yang ingin naik bus harus ke Demak atau Semarang.
“Karena di daerah tersebut ada mobil kita. Karena penumpang sudah nyaman, mereka minta Garuda Mas masuk ke Purwodadi. Sekarang Garuda Mas menjadi yang terkuat di wilayah Purwodadi,” jelas Benyamin.
Setelah lama bermain di Purwodadi, Garuda Mas memiliki penumpang fanatik. PO ini menyediakan berbagai kelas di rute Purwodadi. Penumpang fanatik ini merasa nyaman karena mendapat pelayanan prima dan mengutamakan keselamatan.
PO Garuda Mas berkantor di Jalan Brigjen Darsono, Nomor 12, Cirebon. Sedangkan di Jakarta, PO ini berkantor di Jalan Pegangsaan Dua Nomor 11, Jakarta Timur.
Saat ini PO ini memiliki lebih dari 140 armada dengan berbagai jenis sasis dan bodi. Bus Garuda Mas memiliki ciri yang sangat khas, yakni livery bergambar burung. Demikian sekilas sejarah PO bus Garuda Mas. Semoga menginspirasi.***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait