MAMASA, iNewskaranganyar.id - Masyarakat Mamasa di Sulawesi Barat memiliki tradisi unik yang hingga kini masih dipertahankan. yaitu tradisi membungkus ulang jenazah para leluhur. Seperti apa tradisi yang hingga kini masih dipertahankan masyarakat Mamasa Ini?
Mangngaro sendiri berasal dari kata “mang” yang berarti sebuah tindakan atau pekerjaan sedangkan “aro” artinya keluar. Maka jika diartikan Mangngaro berarti sedang mengeluarkan.
Dalam tradisi ini, para jenazah tidak diganti pakaiannya, melainkan ditambahkan balutan kain yang baru. Sehingga balutan tersebut akan membentuk buntalan seperti guling besar.
Dalam tradisi ini, para jenazah tidak diganti pakaiannya, melainkan ditambahkan balutan kain yang baru. Sehingga balutan tersebut akan membentuk buntalan seperti guling besar.
Sebelum melakukan prosesi Mangngaro, seluruh anggota keluarga dan kerabat yang dekat dengan jenazah akan melakukan pertemuan untuk membahas hal-hal terkait upacara, termasuk waktu dan tempat pelaksanaan.
Anggota keluarga biasanya juga akan melakukan ziarah kubur (meollong).
Mangngaro bisa dilaksanakan jika ada yang diatasnamakan, yaitu seseorang yang dipelima atau dipandan. Dipelima merupakan orang yang saat meninggal disembelihkan 9 ekor kerbau, sedangkan dipandan disembelihkan 16-25 ekor kerbau.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait