MAJALENGKA, iNewsKaranganyar.id - Gunung Ciremai salah satu gunung berapi yang kental dengan cerita misterisnya.
Gunung tertinggi di daerah Jawa Barat ini cukup dikenal dikalangan wisatawan, terutama para pendaki.
Gunung yang memiliki ketinggian mencapai 3.078 meter di atas permukaan laut (MDPL) memisahkan tiga kabupaten; Cirebon, Kuningan, dan Majalengka.
Selain diliput misteri, Taman Nasional Gunung Ciremai juga banyak menyimpan cerita legenda yang masih dituturkan oleh masyarakat sekitar.
Lalu apa saja misteri yang ada di Gunung Ceremai? Berikut seperti dikutip dari akun Instagram @ayodolan.
1. Nyi Lingga dan Macan Tutul Nyi Lingga
Nyi Lingga dan Macan Tutul Nyi Lingga, merupakan salah satu sosok yang dianggap sebagai penunggu kawasan Batu Lingga di Gunung Ciremai. Sosok tersebut juga berkaitan dengan salah satu sosok Wali Songo, yaitu Sunan Gunung Jati.
Konon katanya, Nyi Lingga ini adalah sosok yang meneruskan persemedian Sunan Gunung Jati terletak di batu besar yang disebut dengan Batu Lingga. Bahkan ia juga ditemani oleh dua jenis macan tutul, dipercaya untuk mendapatkan ilmu kanuragan.
Akan tetapi di tengah persemediannya, Nyi Lingga gagal dan meninggal. Namun anehnya, macan tutul yang selalu menemaninya itu malah tidak ada, dan menjadi salah satu kejanggalan yang misterius hingga saat ini.
Kemudian munculah mitos-mitos, apabila ada sosok nenek tua dan macan tutul di kawasan Batu Lingga, maka dianggap sebagai sosok gaib dari Nyi Lingga dan hewan buas kesayangannya itu.
2. Suara Gamelan
Bagi Anda yang beruntung ketika sedang mendaki, maka akan mendengar suara gamelan. Suara alat musik tersebut bukan berasal dari manusia, tapi keberadaannya sangat misterius. Maka jika dipikirkan, terdengar sedikit tak logis jika berada di gunung dan mendengar suara gamelan.
Konon, suara gamelan ini merupakan ucapan selamat datang yang berasal dari 'penghuni' gunung. Namun di sisi lain ada juga yang berpendapat suara tersebut merupakan bunyi yang berasal dari makhluk halus. Di mana mereka ingin mengecoh konsentrasi para pendaki, agar mereka tersesat dan keluar dari jalur pendakian.
Untuk itu bagi Anda yang berniat akan mendaki usahakan tetap fokus dan jangan banyak melamun, atau melakukan hal-hal yang tidak sopan. Perhatikan juga jalur pendakian, karena banyak kejadian pendaki hilang dari area yang telah ditentukan.
3. Tanjakan Bapa Tere
Selanjutnya adalah Tanjakan Bapak Tere, atau jika diartikan dalam bahasa Indonesia yaitu Tanjakan Bapak Tiri. Jalur ini merupakan salah satu tanjakan yang sangat terjal, hingga sering disebut sebagai tanjakan penyiksaan bagi para pendaki yang melintasinya.
Nantinya Anda akan melewati jalur ini saat akan menuju puncak, melalui jalur Linggarjati kawasan Kuningan, Jawa Barat. Di tanjakan ini kekuatan fisik akan sangat diuji, karena Anda harus menanjak dengan cara merangkak.
Selain itu terdapat mitos di Tanjakan Bapak Tere ini. Konon, jalur tanjakan ini disebut sebagai Bapa Tere karena cerita zaman dulu pernah ada sosok ayah tiri yang mengajak anaknya mendaki gunung ini. Namun tiba-tiba anak itu dibunuh persis saat berada di tanjakan ‘ tersebut.
4. Tradisi Menghindari Makhluk Gaib
Lalu ada tradisi menghindari makhluk gaib, merupakan salah satu tradisi yang unik ini dibenarkan oleh seorang juru kunci Gunung Ciremai bernama Maman.
Maman sering kali memberikan wejangan kepada para pendaki, agar menghentakkan kaki ke bumi sebanyak tiga kali dan mengucapkan salam agar terhindar dari makhluk gaib.
5. Jalak dan Tawon Hitam
Keberadaan jalak dan tawon hitam di Gunung Ceremai ini, semakin menambah keangkeran. Biasanya binatang ini akan Anda temui saat berada di pos VI atau pos pengalap.
Keberadaannya menjadi sangat misterius karena dua binatang tersebut seakan-akan mengantarkan para pendaki saat akan melintasi Pos Pengalap menuju Pos Seruni. Masyarakat setempat percaya binatang tersebut tidak akan mengganggu para pendaki selama para pendaki tidak mengusik kedatangan binatang tersebut.
6. Pantangan Saat ke Gunung Ceremai
Tak lupa ada pantangan di Gunung Ciremai, yaitu hati-hati bila ingin mendaki Gunung Ciremai karena ada beberapa pantangan yang harus Anda perhatikan.
Menurut juru kunci Gunung Ciremai, pantangannya adalah tidak boleh memegang lufut, mengeluh, kencing dan buang air besar sembarangan, serta setiap kali pendaki hendak memasuki dan meninggalkan pos diwajibkan untuk mengucapkan salam sebagai tanda kesopanan.***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait