Dalam treatrikal ini menceritakan kisah tentang hubungan pangan dan alam. Manusia agar tidak serakah dengan alam. Suatu saat bisa membuka nurani semua untuk bersinergi antara pangan dan alam. Jadi sumber daya manusia dan harmoni alam.
Agus Acong, panitia acara Serut Podomoro Festival (SPF) ini dipicu keresahan mimimnya even budaya di kawasan tersebut. Padahal di kawasan Ngringo ini dikenal sebagai gudangnya seniman.
"Seperti mbah Mugiyono (tokoh ISI Solo) ada dosen ISI (STSI) ada dosen UNS, mahasiswa seni juga kelompok seni di sekitar Ngringo kota ajak kolaborasi gelar even budaya," jelas pria yang akrab disapa Ancong ini, Minggu (23/10/2022).
Hendra, salah satu tokoh masyarakat desa Ngringo sangat mendukung event budaya Serut Podomoro Festival (SPF) ini. Selain nguri-uri budaya sekaligus membangkitkan UMKM masyarakat sekitar.
"Kita dukung penuh SPF ini semoga bisa menjadi even tahunan," pungkasnya.***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait