"Saat ini Karanganyar yang sudah mulai bagus butuh itu untuk melanjutkan kepemimpinan masa depan,"ungkap Boby.
Yang pasti, ungkap Boby, sosok itu bukanlah dirinya. Karena dirinya tidak memiliki keinginan untuk mencalonkan diri. Sebagai kader partai, saat ini fokus utama dirinya yaitu memenangkan PDIP di Pileg dan Pilpres.
"Saya tidak berpretensi apapun, yang jelas itu menurut saya. Dan toh pilkada nanti masih jauh, ada masanya sendiri, kalau sekarang fokusnya pileg dalam pemilu untuk ukuran itu. Jika nanti hasil pileg pada pemilu 2024 yang sudah bisa untuk ukuran, baru kita bicara pilkada,"jelasnya.
Saat ditanya, kemungkinan ada calon drop-dropan dari Jakarta untuk menjadi calon PDIP di Pilkada Karanganyar? Dengan tegas Boby mengatakan tidak mungkin. Karena calon dari internal partainya di Karanganyar cukup banyak, sehingga tidak perlu ada calon drop-dropan. Siapa itu? Boby terus mengatakan semua ada di tangan Mbak Mega.
"Kalau Gubernur bisa saja (ada drop-dropan dari pusat) Kalau di Pilbup tidak mungkin. Lah wong calon di Karanganyar (PDIP) sendiri sudah cukup banyak,"ungkapnya.
Yang jelas, dia meminta sekarang semua konsentrasi terpusat untuk memenangkan PDIP di ajang pileg nanti, dan itu sangat menentukan perjalanan partai itu. Setelah pileg, ada waktu tujuh atau delapan bulan untuk mempersiapkan pilkada.
Saat disinggung duet kepemimpinan Juli – Rober saat ini yang sudah memasuki tahun terakhir, dia mengatakan dari analisisnya, lima program dari visi misinya memang tidak 100 persen selesai, artinya masih ada kekurangannya.
"Tapi kami dari DPRD maklum karena kendala pandemic covid ini menjadikan dua tahun kita tidak bisa bergerak, refocusing anggaran oleh pusat untuk pencegahan penyakit, sedangkan anggaran daerah tidak jauh beda semua untuk pencegahan covid.’’
Karena itu wajar jika masih ada kurangnya, sehingga anggaran tahun 2023 yang minim itu untuk menambal kekurangannya semoga yang bolong-bolong bisa tuntas dan meski tetap tidak sempurna tetap baik.***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait