Sementara itu Ketua Forum Budaya Mataram ( FBM) yang juga pecinta keris Nusantara, BRM Kusuma Putra, mengatakan pameran ini tidak hanya memperkenalkan keris Nusantara dari masa ke masa.
Puluhan keris di pamerankan (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)
Keris ungkap Kusuma, merupakan mahakarya seorang Empu yang memiliki nilai eksoteri dan isoteri. Visualisasi seni dan isi dari nilai yang tak tampak dalam sebuah mahakarya keris Nusantara.
Selama berabad abad keris mengalami pergeseran fungsi perancanganya. Dari semula dirancang sebagai senjata tajam, kemudian beralih menjadi benda yang memiliki fungsi sosial.
Dan bergeser lagi menjadi benda yang di agungkan dan di sakralkan, karena mengandung pesan nilai nilai ketuhanan.
"Pergeseran ini tak lepas dari peran spiritual seorang empu saat proses pembuatan keris yang dilakukan dengan laku dan asah kesabaran. Sehingga mampu memiliki nilai isoteri yang tak dapat di visualisasikan secara kasat mata," ujar Kusumo.
Kusuma berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda rutin dan di gelar lebih besar lagi atas dukungan Pemerintah Kabupaten Karanganyar. Tak terkecuali dukungan dari Gubernur Jawa Tengah dan Kementerian terkait juga sangat di harapkan.
“Karena ini bentuk nguri uri budaya bangsa kita dan menjaga jejak peradaban keris nusantara. Sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat apa itu tosan aji, apa itu keris,"paparnya. ***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait