Pelajar SMP dan SMA belajar sportivitas
Sementara itu, pelatih kepala cabang olahraga Parapanahan, Tri Sugeng Purwanto, juga menyambut positif kedatangan para siswa ke venue ASEAN Paragames 2022.
“Kami sangat senang dengan kedatangan anak-anak ke venue, supaya mereka melihat bahwa penyandang disabilitas juga ternyata bisa membela negara,” kata Sugeng.
Sementara itu di venue Para-atletik Stadion Manahan para pelajar terlihat sudah memadati salah satu sektor stadion sejak pagi. Mereka tidak hanya menonton, tapi juga antusias mendukung atlet-atlet penyandang disabilitas yang bertanding, baik itu dari kontingen Indonesia maupun negara lain.
Beberapa anak dari rombongan seragam putih-biru (SMP) dan putih abu-abu (SMA) ini melecut semangat para atlet dengan meneriakkan yel-yel dan bertepuk tangan selama pertandingan. Selain itu, mereka juga membawa bendera Merah Putih sebagai atribut suporter.
Arifin, Guru olahraga SMPN 21 Surakarta menjelaskan, kehadiran para pelajar meramaikan ASEAN Paragames Solo 2022 bukan sekadar jalan-jalan atau hiburan semata. Tapi, menjadi agenda wajib di sekolahnya juga karena banyak pesan positif yang didapat.
"Anak-anak sekolah memang diajak untuk menonton pertandingan di sini dalam lima hari penyelenggaran," kata Arifin saat ingin meninggalkan Stadion Manahan bersama 60 anak didiknya.
"Saya senang dengan adanya event seperti ini karena sekaligus bisa mengajarkan dan memotivasi para murid juga tentang atlet-atlet yang mampu bisa berprestasi dalam kekurangan (fisik) yang dimiliki," tambahnya.
"Setelah ini, kami kembali lagi ke sekolah dan anak-anak pun akan belajar seperti biasa lagi," lanjut Arifin.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait