Dari hasil riset dasar yang telah dilakukan tentang potensi dan efektivitas sediaan galenik seromukoid bekicot, kitosan, ekstrak kulit durian sebagai kandidat potensial OAT yang berbasis bahan alam atau galenik merupakan suatu terobosan baru melalui riset berbasis ipteks.
"Sehingga diperlukan penelitian berkelanjutan dan holistik terkait yaitu riset terapan tentang pengembangan prototipe menjadi produk krenova terstandarisasi dan tersertifikasi yang dapat diaplikasikan di mitra pengguna atau masyarakat," tuturnya.
Sedangkan Prof. Zainal Arifin sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Mesin menyoroti Rekayasa Manufaktur Semikonduktor Sel Surya sebagai Material Energi Bersih Masa Depan.
Zainal mengatakan, kebutuhan energi akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan Seiring perkembangan IPTEK dan pertumbuhan penduduk, kebutuhan akan energi dunia mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Ditambahkan Zainal, Indonesia mempunyai potensi energi surya sebesar 207,8 GWp yang dapat dikonversi menjadi energi listrik menggunakan sel surya melalui proses photovoltaic.
Pengembangan sel surya generasi ketiga yaitu dye-sensitized solar cells (DSSC) mempunyai tantangan dalam mobilitas elektron. Mobilitas elektron dipengaruhi oleh interaksi yang terjadi antara semikonduktor dengan sensitizer dalam melakukan injeksi elektron.
"Mobilitas elektron yang tinggi akan meningkatkan arus listrik yang dibangkitkan oleh DSSC," pungkasnya.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait