SOLO, iNews – Sebelum memulai trading, sebaiknya bekali dulu pengetahuan para trader pemula terhadap mindset trading.
Mindset atau pola pikir yang benar tentang trading wajib dimiliki, agar dalam menjalankan trading tidak terjebak dengan hal-hal yang tak perlu dilakukan.
Narko Santoso, Founder NS Trade System menyebutkan, setidaknya ada 5 mindset trading yang harus diketahui para trader pemula sebelum melakukan trading.
Kelima mindset trading tersebut, masing-masing:
2. Fondasi yang kuat
3. Meminimalkan kesalahan
4. Sabar dan tenang
5. Menjaga kesehatan mental
Mari kita ulas satu per satu mindset trading yang dimaksud:
Berpikir realistis
Dalam mindset pertama, yaitu berpikir realistis ada beberapa hal yang pernah dialami oleh para trader pemula. Beberapa hal tersebut adalah:
Tidak penuh perhitungan
Tindakan yang diambil terkesan tidak masuk akal Kurang perencanaan dan kurang mempertimbangkan risiko
Dalam penjelasannya tentang ’tidak penuh perhitungan’ seperti disebut di atas, dalam trading tidak boleh dilakukan sembarangan.
Sangat tidak disarankan asal-asalan entry lot besar. Lot dalam konteks ini adalah satuan volume transaksi. Misalnya, begitu ada peluang baik, harga naik, langsung saja mengambil keputusan untuk buy lot besar. Cara seperti ini dianggap sama sekali tidak memakai perhitungan dan tidak realistis.
Hanya dengan modal kecil, namun sering kali ingin buru-buru mendapatkan profit ratusan hingga ribuan dolar. Sikap tersebut, juga tidak realistis.
Padahal modalnya hanya puluhan dolar atau ratusan dolar, namun ingin profit ratusan persen bahkan ribuan persen. Sikap tersebut sama sekali tidak menggunakan perhitungan.
Hal lain yang sering dialami para trader pemula, juga sering melakukan ‘tindakan yang diambil terkesan tidak masuk akal’.
Tindakan yang tidak masuk akal maksudnya, modalnya minim tetapi ingin profit besar, sehingga tindakannya over trade atau over lot. Bisa jadi secara trade tidak over, tetapi secara volume trading per transaksinya over.
Kemudian dalam bertransaksi biasanya ‘kurang perencanaan dan kurang mempertimbangan risiko’. Kalau selalu berfikir realistis dan punya mindset trading yang benar, selalu ingat rencana kita apa dan risikonya seperti apa. Dalam hal ini harus selalu penuh pertimbangan.
Fondasi yang Kokoh
Fondasi yang kokoh merupakan cara awal sebelum memutuskan masuk menjadi seorang trader.
Ada 3 bagian penting yang dibutuhkan dalam fondasi yang kokoh:
Fokuskan niat kita
Jangan sampai niat awalnya untuk mencari uang tambahan dan uang jajan saja, yang terjadi memaksakan diri untuk mendapatkan profit besar.
Dari pengalaman yang terjadi, para trader yang awalnya lotnya kecil dan hanya mencari uang tambahan, karena tergoda profit milik trader lain, maka buru-buru ingin mendapatkan profit besar. Hal inilah yang disebut tidak fokus pada niat awal.
“Niat awalnya belajar. Ah saya mau belajar dulu dengan modal belajar (sebesar) 50 dolar, 100 dolar. Ingin fokusnya belajar,” kata Narko yang sudah berpengalaman dalam trading bertahun-tahun ini.
Namun begitu trading, saat mengambil satu transaksi diteruskan dua transaksi, pada transaksi ketiga iri dengan profit yang dialami trader lain.
“Niatnya sudah tidak fokus belajar lagi. Kemudian lotnya (standar satuan untuk transaksi-red) dibesarin, ingin kita profit. Sehingga di transaksi ketiga kita sudah loss besar atau katakanlah kita MC (margin call-red),” papar dia.
Margin call, menurut Narko, semacam kondisi dimana modal kita habis atau tak cukup untuk melakukan transaksi.
Dengan contoh tersebut, yang semula niatnya belajar, malah mengalami kerugian.
Sadari risiko trading forex
Yang perlu dicermati soal perlunya memiliki fondasi yang kokoh adalah menyadari tentang risiko trading forex.
“Namanya trading pasti ada risikonya. Risikonya bisa kehilangan sebagian modal bisa seluruh modal. Itu yang harus teman-teman ketahui,” saran Narko mengingatkan.
Sebelum trading, harus menyadari risiko masuk dalam trading forex, termasuk di antaranya harus mempunyai fondasi yang kokoh. Sehingga ketika ingin melakukan transaksi, bisa mempertimbangkan risikonya.
Perbanyak Latihan
Ketika kita ingin belajar menjadi seorang trader dan banyak (mengetahui) analisa, wajib untuk sering latihan.
“Banyak teman-teman yang sudah lama sharing dengan saya, tanya ke saya, kok bisa ya analisa seperti itu, kok bisa ya dari prosentase banyak yang benar. Ya semua itu karena banyak latihan,” terang dia sembari menambahkan bila dirinya masih tetap latihan dan setiap saat selalu belajar melakukan analisa before dan after. Dengan demikian makin memperkuat fondasi yang kokoh untuk melakukan analisa.
Dengan melatih melakukan analisa, akan memiliki analisa support dan resistance (titik perubahan arah-red) yang cukup kuat.
“Seringnya melakukan latihan dan analisa, saya memiliki landasan yang kuat. Landasannya, pertama teori analisa teknikal dan kedua dari pengalaman trading. Buktinya apa (memiliki) pengalaman trading, buktinya memiliki jurnal trading,” imbuhnya.
Meminimalkan kesalahan
Ada beberapa poin penting dalam mindset meminimalkan kesalahan. Poin-poin penting tersebut adalah:
Pergerakan harga yang tidak sesuai trading adalah hal yang lumrah
Dalam dunia trading semua sangat sulit diprediksi benar 100 persen. “Jadi kalau kita melakukan analisa salah, itu lumrah banget,” jelas Narko.
Untuk itu ada money management yang harus dimiliki para trader, agar tetap bijaksana dalam mengatur uang yang akan digunakan untuk trading.
“Karena kita tidak tahu pasti kemana harga akan bergerak,” tegasnya.
Menjadi lebih baik jika selalu belajar dari trading plan yang tidak sesuai rencana
Bila sudah mengetahui diri kita salah dan melakukan kesalahan, maka yang perlu dilakukan adalah mempelajari kesalahannya.
Dirinya menyarankan, bila ada trader yang tidak begitu menyukai teori tentang trading, bisa tetap belajar dengan langsung praktik.
“Tidak usah terlalu banyak baca buku. Misal kita tahu support resistance seperti itu, maka kita coba juga praktik. Kita coba belajar analisa,” kata dia.
Dicontohkan lagi, sebelum (before) melakukan transaksi diperlukan perencanaan. Perencanaan sebelum transaksi tersebut, sebaiknya disimpan guna untuk mempelajari atau menganalisa usai (after) transaksi terjadi.
“Kita analisa, harga akan naik. Tapi ternyata harga turun. Wah salah nih…salahnya dimana?” imbuh Narko.
Kesalahannya bisa dituliskan, misalnya, kurang memperhatikan tren market jangka panjang. Tidak memperhatikan pola pergerakan harganya, kurang memperhatikan indikator atau alat bantu untuk menganalisa pergerakan harga.
“Selalu belajar itu penting banget. Salah satunya dengan membuat jurnal,” terang dia.
Trader sukses selalu berusaha meminimalkan kesalahan
Bila trader melakukan kesalahan sebaiknya untuk mencatat dimana letak kesalahan yang dibuat. “Kemarin saya melakukan kesalahan melihat tren. Sekali, dua kali gak papa. Lalu kita pelajari, cara melihat tren yang benar itu seperti ini,” paparnya.
Dirinya menambahkan, salah satu upaya untuk segera bisa meminimalkan kesalahan dengan memperbanyak sharing. Bisa mencari tahu melalui sharing atau bertanya kepada teman.
“Misal entry buy, oo ternyata harga turun kena stop loss. Coba cari tahu, dimana kesalahannya. Mungkin bisa tanya di grup (member),” imbuh dia. Bisa jadi kita salah dalam membaca tren.
Sabar dan tenang
Yang tak kalah penting untuk dilakukan adalah sikap Sabar dan Tenang.
Kuncinya adalah ketenangan dalam bertindak
Narko menyebutkan, para trader jangan takut kehilangan peluang. “Peluang selalu ada. Jangan sampai teman-teman takut kehilangan peluang. Hari ini ada peluang, besok ada peluang. Jika besok ketinggalan peluang, besoknya lagi masih ada peluang,” tandas dia.
Dia berpesan, bila takut kehilangan peluang, hal itu membuat aktifitas tradingnya menjadi tidak sabar dan tidak tenang.
Tidak disarankan melakukan trading pada kondisi yang temparemental, mudah kesal maupun panik
Ketika para trader masih ada masalah dan banyak pekerjaan, dia menyarankan untuk tidak melakukan trading dulu.
Pentingnya kesabaran dalam mengambil keputusan
Dalam mengambil keputusan sudah dipikirkan matang-matang. “Kalau kita sudah tenang dan sabar, baru kita bisa ambil keputusan untuk entry,” tandasnya.
Di saat menghadapi volatilitas harga yang tinggi, tidak mudah tergiur dengan lonjakan harga sesaat
“Masih banyak yang tergiur dengan lonjakan harga yang terjadi sekarang,” demikian Narko mengingatkan.
Menjaga kesehatan mental
Menjaga kesehatan mental juga menjadi poin penting. “Jangan sampai kita jadi sakit dan stress gara-gara trading,” katanya. Setidaknya, jangan sampai trading ini mengganggu aktifitas utama teman-teman.
Juga jangan sampai mengganggu kehidupan para trader. “Jangan sampai pinjam atau hutang ke teman, tapi begitu menemui kasus MC (margin call-red), tidak bisa mengembalikan uang yang telah dipinjam,” terang dia.
Bila menemui kasus MC, setelah mengalami MC cobalah istirahat dulu satu, dua hari. Setelah siap, dipersilahkan untuk kembali trading.
Dalam menjaga kesehatan mental ini yang perlu diperhatikan, adalah sebagai berikut: Persiapan mental yang baikI stirahat yang cukup
Selalu tahu kapan waktunya untuk berhenti melakukan trading.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait