Banyak suka dan duka dialami oleh Bagus Selo saat dirinya masih bekerja di perusahaan rokok tersebut. Dimana saat reformasi gudang milik perusahaan tempatnya bekerja dijarah oleh massa. Tiga unit mobil box dikeluarkan massa dari dalam gudan dirusak hingga dibakar. Dan rokok yang ada di dalam gudang dijarah massa.
Saat kejadian itu berlangsung, kebetulan dirinya tengah berusaha keras mengamankan tempat tinggalnya. Pasalnya, kebetulan tempat tinggalnya berada disamping persis kediaman keturunan Tionghua.
Karena khawatir massa membakar rumah Tionghua dan rumahnya yang ada disampingnya ikut terbakar, maka Bagus Selo berusaha keras berjuang menghalau tidak membakar rumah keturunan Tionghua tersebut.
"Kalau rumah Tionghua itu dibakar, rumah saya jelas ikut terbakar. Soalnya rumah saya berada persis disamping rumah keturunan Tionghua. Tidak tahunnya setelah massa berlalu, saya kembali ke kantor. Malah dapat kabar kalau massa tadi menjarah gudang rokok dan merusak tiga unit mobil box rokok,"ujar Bagus Selo mengenang kejadian itu.
Jiwa sebagai seorang pemimpin sudah muncul pada diri Bagus Selo. Sesaat setelah kejadian penjarahaan gudang dan kendaraan perusahaan dirusak massa, Bagus Selo berjuang agar karyawan lainnya tidak disalahkan oleh pihak Perusahaan.
Kalaupun yang harus disalahkan, biar dirinya yang disalahkan oleh pihak perusahaan. Karena dirinya adalah seorang pimpinan. Diluar dugaan, dirinya tidak dipecat, malah sebaliknya pihak perusahaan memberikan tanggungjawab lebih besar pada dirinya.
Pengalaman lainnya yang dialami oleh Bagus Selo saat masih bekerja di perusahaan rokok yaitu saat mobil box L 300 yang dinaikinya terjun bebas kedalam jurang sedalam 2,5 meter di daerah Boyolali, tepatnya didepan SPBU.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait