Rasulullah SAW bersabda, “Kau melihat singgasana iblis di atas laut.” Beliau bertanya kembali, "Apa yang kau lihat?"
Dia menjawab, “Dua orang yang jujur dan seorang pendusta atau dua orang pendusta dan seorang yang jujur." Rasulullah kemudian bersabda, “Dia dikaburkan matanya. Biarkanlah dia.”
Dalam hadis lainnya yang juga diriwayatkan Imam Muslim, Umar lantas spontan berkata, “Wahai Rasulullah. Biarkan aku memenggal lehernya.” Nabi SAW lantas berkata kepada Umar, "Jika dia benar (Dajjal), kamu tidak akan dapat mengetahuinya dan jika dia bukan (Dajjal), tidak ada kebaikan untukmu membunuhnya." (HR Bukhari dan Muslim).
Masuk Islam Safi ibn Sayyad akhirnya tumbuh besar, dan dia tinggal di Madinah.
Dia pada akhirnya masuk Islam dan dia menikah. Dia punya sekitar 10 anak. Dan para sahabat selalu menghindarinya, karena mereka tidak merasa nyaman berada di dekatnya.
Suatu hari… mereka melakukan perjalanan haji. Lalu ketika mereka pulang dari berhaji, pada perjalanan pulang, seorang sahabat dari Rasulullah SAW (Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu), duduk di bawah sebuah bayangan dari sebuah pohon dan kemudian Safi ibn Sayyad dengan membawa barangnya duduk di samping Sahabat tersebut.
Sahabat tersebut merasa tidak nyaman di dekatnya, dan berkata, “Ada banyak tempat berteduh di sini, kau bisa duduk di tempat lain.”
Editor : Ditya Arnanta