Logo Network
Network

Peristiwa di Atas Shirat, Beginilah Cara Rasulullah SAW Selamatkan Umatnya dari Api Neraka

Rusman H Siregar
.
Sabtu, 28 Mei 2022 | 05:30 WIB
Peristiwa di Atas Shirat, Beginilah Cara Rasulullah SAW Selamatkan Umatnya dari Api Neraka
Jembatan ini sangat licin terbentang di atas neraka Jahannam, memiliki cakar dan kawat berduri. (Foto ilustrasi/Ist/Sindonews)

KARANGANYAR, iNews.id -  Setiap manusia akan melewati Shirat ini pada hari Akhir. Ada yang selamat tidak terkena besi pengait sama sekali. Ada yang terpeleset disambar besi pengait namun dilepas lagi dan dibebaskan (selamat). Kemudian, ada yang terjungkir, terlempar dan jatuh ke dalam neraka Jahannam. Na'udzubillahi min dzalik!

Shirat (الصراط) adalah jembatan (titian) yang sangat licin terbentang di atas neraka Jahannam, memiliki cakar dan kawat berduri. Jembatan ini lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari pedang.

Manusia akan melalui titian ini sesuai amalannya saat di dunia, tidak terkecuali umat muslim. Seperti apa peristiwa di atas Shirat dan bagaimana Rasulullah SAW menyelamatkan umatnya dari neraka? Berikut dijelaskan secara rinci dalam Kitab Al-Mawaizh Al-Usfuriyah karya Syaikh Muhammad bin Abu Bakar Ushfury yang bersumber dari Hadis Nabi.

Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu berkata, "Golongan dari umat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam (SAW) akan dikumpulkan di Shirat. Umat yang pertama kali masuk ke dalam surga, selain para Nabi adalah umat Nabi Muhammad. 

Sedangkan orang-orang yang terakhir masuk surga dari umat Nabi Muhammad adalah mereka yang ditetapkan masuk ke neraka (terlebih dahulu). Rasulullah SAW akan menyaksikan umatnya pada Hari Kiamat. Beliau mengenali umatnya yang ditetapkan masuk neraka sebab bekas wudhunya.

Umat Rasulullah yang Celaka Rasulullah berkata: "Hai Jibril! Mengapa umatku dicegah di atas Shirot?" Allah berkata: "Sembunyikan mereka di dalam jurang-jurang Kiamat agar Muhammad masuk ke dalam surga lebih dahulu dan tidak mengetahui mereka." 

Kemudian ketika Rasulullah SAW melihat Kiamat maka beliau menyangka kalau umatnya telah digiring semua ke surga. Ketika beliau masuk surga, maka Allah berkata kepada Malaikat Zabaniah: "Bawa mereka (umat Muhammad) ke neraka dan serahkan mereka kepada Malik." 

Ketika Malaikat Malik melihat mereka maka ia berkata: "Wahai golongan yang celaka! Siapa kalian dan dari umat siapa kalian ini? Padahal aku menyangka kalau sudah tidak akan ada lagi orang yang masuk neraka. Padahal semua umat telah datang kemari dengan terikat, terbelenggu rantai-rantai, bersama dengan para setan, dengan diseret telungkup, dengan wajah-wajah hitam dan mata- mata yang melotot. Tetapi aku tidak melihat belenggu di kaki kalian dan belenggu di tangankalian. Aku juga tidak melihat wajah kalian hitam dan mata kalian melotot. Dan kalian juga kemari dengan berjalan kaki (tidak diseret). Dari umat siapa kalian ini sebenarnya?" 

Umat Muhammad berkata: "Jangan bertanya siapa kami wahai Malik! karena kami malu memberitahumu. Tetapi kami ini termasuk umat yang menanggung Al-Qur'an, berpuasa di bulan Ramadhan, berhaji dan berperang, menunaikan zakat, memuliakan anak-anak yatim, yang mandi wajib dari jinabat, yang mendirikan sholat 5 (lima) waktu."

Malaikat Malik berkata: "Apakah Al-Qur'an belum mencegah kalian bermaksiat kepada Allah agar kalian tidak jatuh ke neraka?" Umat Muhammad menjawab: "Jangan mengejek kami! Wahai Malik! Kita ini sekarang sudah selamat dari ejekan Allah dan para Malaikat-Nya." 

Follow Berita iNews Karanganyar di Google News

Halaman : 1 2
Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.