KARANGANYAR, iNews.id - Perkuat Industri BPR-BPRS, menyusul minimnya sumberdaya manusia (SDM), mendorong DPD Perbarindo Jawa Tengah melakukan MoU dengan 12 Universitas, baik negeri maupun swasta se Jateng.
Ke 12 Universitas di Jawa Tengah yang melakukan MoU dengan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) DPD Jawa Tengah diantaranya Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Universitas Muria Kudus (UMK), Universitas Tidar (Untid) Magelang, dan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto
Ketua DPD Perbarindo Jateng Dadi Sumarsana mengatakan MoU dengan 12 Universitas sangat dibutuhkan oleh Perbarindo. Khusunya untuk memenuhi kebutuhan karyawan baru.
Setiap tahunnya, Perbarindo, khusunya di Jateng, membutuhkan karyawan baru sekitar 2000 orang. Selanjutnya Perbarindo bisa memberikan materi standar bekerja di perbankan, khusunya di BPR.
Sehingga nantinya bila para mahasiswa itu diterima bekerja di salah satu BPR anggota dari Perbarindo, maka pembekalan bekerja di BPR tidak perlu dilakukan lagi.
“BPR masih memberikan pengenalan, pelatihan atau training saat recuitmen laryawan. Karena mayoritas para lulusan tak kenal BPR. Contohnya pada akuntansi, akuntansi BPR ini tidak sama dengan bank umum,” jelas Dadi Sumarsana pada iNewskaranganyar.id, di sela Diskusi Sinergitas Perbarindo dan Universitas Dalam Rangka BPR-BPRS Go To Campus, Rabu (18/5/2022) di Nava Hotel Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.
“SDM yang new entrance atau SDM yang baru-baru lulus diharapkan sudah mengerti BPR, sehingga ketika diadakan seleksi perekrutan mereka bisa lolos dan siap kerja,"imbuhnya.
Dalam kerja sama dengan 12 universitas se Jawa Tengah yang di saksikan langsung Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto, pejabat level direksi dan komisaris BPR bisa menjadi dosen praktisi.
Saat ini ada 254 BPR yang tergabung dalam Perbarindo dengan aset sekitar Rp46 triliun (secara konsolidasi) dengan jumlah SDM sekitar 18.700 orang.
Sementara itu Rektor Universitas Muria Kudus (UMK) atau Profesor Darsono mengatakan kerjasama tersebut merupakan kemajuan bersama antara BPR dengan perguruan tinggi karena sama-sama menguntungkan.
Menurutnya, jika kompetensi lulusan PT sudah sesuai dengan kebutuhan BPR, maka produktivitas kerja mereka juga tidak perlu tertunda oleh masa pelatihan yang lama.
“Karena BPR sebagai entitas perbankan yang spesifik, berbeda dengan bank umum sehingga dibutuhkan pula kompetensi yang spesifik,”jelasnya.
Editor : Ditya Arnanta