get app
inews
Aa Text
Read Next : Secuil Cerita PO Bus ESTO, Kodok Ijo Salatiga yang Hilang karena Utang

Mayasari Bakti, Ikon Transportasi Jabodetabek yang Tetap Eksis Sejak 1964

Selasa, 13 Mei 2025 | 08:44 WIB
header img
Mayasari Bakti berawal dua bus kini legenda transportasi Ibukota ini kuasai semua trayek (Foto: RCTI Plus)

JAKARTA, iNewskaranganyar. id -  Di tengah hiruk-pikuk perkembangan transportasi publik di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), nama Mayasari Bakti tetap menjadi salah satu ikon yang tak tergantikan.

Dikutip iNewskaranganyar.id dari Wikipedia, Perusahaan otobus yang akrab disingkat MYS ini telah mewarnai wajah mobilitas warga selama lebih dari 60 tahun.

Sejak pertama kali hadir pada tahun 1964, Mayasari Bakti tidak hanya menjadi pilihan masyarakat dalam bepergian, tetapi juga menjadi saksi sejarah perubahan sistem transportasi Indonesia.

Awal Mula Perjalanan: Dari Trayek Kecil hingga Jaringan Luas

Didirikan oleh H Engkud Mahpud, Mayasari Bakti memulai operasinya dari rute sederhana yang menghubungkan Cililitan dan Tanjung Priok. 

Di masa itu, layanan bus kota masih minim dan belum tertata seperti sekarang. Namun dengan ketekunan dan visi jangka panjang, perusahaan ini terus tumbuh dan memperluas jangkauan trayeknya hingga mencakup hampir seluruh wilayah Jabodetabek.

Keberadaan Mayasari Bakti menjadi semakin kuat saat mendapat dukungan dari Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada dekade 1970-an.

Program kredit pengadaan bus yang diluncurkan pemerintah daerah waktu itu membuka jalan bagi Mayasari Bakti untuk menambah armada dan meningkatkan kualitas pelayanan. 

Hal ini menjadi titik balik penting dalam pertumbuhan perusahaan yang mulai dipercaya oleh masyarakat luas sebagai moda transportasi andalan.

Bertahan Sebagai Swasta di Tengah Regulasi

Tahun 1982 menjadi masa krusial bagi dunia transportasi Ibu Kota. Pemerintah mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan banyak operator bus untuk bergabung dengan Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD).

Namun berbeda dari kebanyakan, Mayasari Bakti memilih untuk tetap mandiri. Keputusan ini terbukti tepat, karena perusahaan berhasil mempertahankan identitas dan fleksibilitas dalam menjalankan operasionalnya, sekaligus berinovasi menghadapi tantangan zaman.

Adaptif dengan Perubahan: Dari Bus Kota ke Sistem BRT

Seiring hadirnya Transjakarta dan berbagai moda transportasi massal modern, peran operator bus konvensional mulai berubah.

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut