Solo, iNewskaranganyar- Cara unik dan tidak biasa dihadirkan oleh politisi Bagus Selo. Di tengah hiruk-pikuk keseharian warga Karanganyar, sebuah pemandangan tak biasa hadir menghiasi perempatan Papahan. Sebuah billboard besar menampilkan pantun yang penuh semangat, karya dari politisi lokal yang dikenal dekat dengan masyarakat, Bagus Selo.
Dengan gaya khasnya, Bagus Selo membuktikan bahwa pesan-pesan positif bisa disampaikan dengan cara yang unik dan mengena di hati.
‘Golek Alpukat neng njero pasar, Ayok semangat dulur Karanganyar’ demikian isi pantun yang terpampang di billboard besar tersebut.
"Sebagai politisi, kita harus selalu dekat dengan masyarakat. Memberi semangat adalah salah satu cara terbaik untuk membangun kedekatan itu," ujar Bagus Selo sambil tersenyum hangat.
Pesan pantunnya yang ringan namun bermakna dalam, tak hanya memeriahkan suasana kota, tetapi juga mengingatkan warga akan pentingnya semangat juang dan kreativitas.
Billboard tersebut bukan hanya sekadar media promosi, melainkan sebuah simbol harapan bagi warga Karanganyar, terutama generasi muda. Bagus Selo menekankan pentingnya pantang menyerah dan terus bangkit menghadapi tantangan.
"Untuk generasi muda, janganlah patah semangat. Teruslah bangkit dan berikan kreasi positif yang berdampak bagi lingkungan sekitar," pesannya penuh harap.
Inisiatif Bagus Selo ini mendapat respon hangat dari warga. Banyak yang merasa terinspirasi dan termotivasi oleh pantun-pantun yang terpampang di billboard. Seperti seorang warga setempat, Rina, memberikan komentarnya.
"Pantunnya lucu dan membangkitkan semangat. Rasanya jadi lebih optimis menjalani hari-hari," kata Rina.
Dengan pendekatan yang kreatif ini, Bagus Selo tidak hanya mengukuhkan dirinya sebagai politisi yang peduli, tetapi juga sebagai inspirator bagi masyarakat Karanganyar. Semangatnya untuk selalu berada di sisi rakyat, memberikan dukungan dan inspirasi, menjadi contoh nyata bahwa kebaikan dan motivasi bisa datang dari mana saja, bahkan dari sebuah pantun di perempatan jalan.
Editor : Puspita Priska Lituhayu